REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengatakan proses pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hingga hari ketiga berjalan dengan baik.
"Ini adalah salah satu hajat terbesar di bangsa Indonesia disamping Pemilu, meskipun ada sedikit masalah, tapi tertangani," ujar Anies saat melakukan pantauan UN Kesetaraan Paket C di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Plus Al-Mujahirin, di Jalan Nusantara, Pancoran Mas, Depok, Rabu (6/4/).
Anies melanjutkan, menyangkut adanya laporan jual-beli soal UN dan lain-lain yang diberitakan di media massa, itu adalah aktifitas yang bukan terkait dengan sistem UN.
"Saya menghimbau kepada orangtua, dan anak-anak didik percaya dirilah, jangan percaya pada jawaban yang dibuatkan oleh orang lain," katanya.
Ia mengungkapkan pihaknya sempat mendapatkan jawaban yang dibuat, disebar, dan dijual-belikan. Ketika diuji jawabannya, benarnya hanya 20 persen. Untuk itu Anies kembali mengingatkan agar tidak mudah percaya dengan kunci jawaban UN yang diperjualbelikan.
"Jadi karena itu jangan pernah percaya pada jawaban yang ditawarkan apalagi yang dijual-belikan. Tidak jelas siapa pembuatnya dan motifnya pasti hanya ekonomi," jelasnya.
Dia mengimbau, kepada Bimbingan Belajar (Bimbel) dan lain-lain jangan ikut-ikutan membuat ujian ini menjadi keruh, karena ini mau dijalankan baik-baik.
"Karena itu saya istilahkan mereka yang menjual-belikan soal UN itu mereka yang mengotori proses, mereka menghianati ratusan ribu guru dan jutaan siswa yang bekerja, belajar dengan sepenuh hati," katanya lagi.