Rabu 06 Apr 2016 15:31 WIB

Etihad Airways Dikecam Netizen Lewat ‪#‎shameonyouetihad‬

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Dwi Ariyani
Foto: Facebook
Dwi Ariyani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penolakan Etihad Airways untuk menerbangkan penumpang dengan kursi roda, Dwi Ariyani, menimbulkan protes di berbagai media sosial. Para netizen mengungkapkan kekecewaan mereka melalui tagar #shameonyouEtihad di Twitter juga Facebook.

Salah satu ungkapan kekecewaan dilontarkan oleh Joni Yulianto melalui akun Twitter pribadi-nya @joniyulianto. Melalui media sosial tersebut, Joni mengungkapkan bahwa perlakuan Etihad Airways kepada Dwi tidak adil. Joni pun mendorong agar Etihad Airways menghapuskan diskriminasi kepada penyandang disabilitas.

"Tugas kalian adalah menerbangkan orang dengan aman, bukan mendiskriminasikan orang #shameonyouEtihad," tulis Joni pada Rabu (6/4).

Protes serupa juga diungkapkan oleh pengguna Facebook Primaningrum Arinarresmi. Melalui akun pribadinya, Primaningrum menilai bahwa maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab ini sudah menghina Dwi selaku penumpang dengan disabilitas.

Oleh karena itu, Primaningrum meminta agar Etihad Airways segera membuat permintaan maaf secara publik kepada Dwi. Selain itu, Primaningrum juga mendorong agar Etihad Airways melakukan kompensasi karena telah merugikan Dwi.

"(Etihad Airways) Harus meminta maaf secara publik dan memberi kompensasi kepada Dwi Ariyani, karena Etihad telah menghina Dwi selaku penumpang dengan disabilitas," tulis Primaningrum melalui akun Facebook pribadinya pada Rabu (6/4).

Petisi yang ditulis oleh Dwi Ariyani melalui http://change.org juga telah mendapatkan lebih dari 17 ribu dukungan. Petisi bertajuk 'Etihad Airways, Jangan Diskriminasi Disabilitas!' ini mendorong agar maskapai penerbangan tersebut tidak lagi melakukan diskriminasi dalam bentuk apa pun terhadap penyandang disabilitas.

Salah satu pendukung petisi, Farid Maruf, bahkan tidak hanya sekadar menandatangani petisi. Farid yang rencananya akan pergi ke Eropa awal bulan depan pada mulanya akan menggunakan jasa Etihad Airways. Akan tetapi, insiden perlakuan diskriminasi kru Etihad Airways mendorongnya untuk membatalkan niat menggunakan jasa maskapai penerbangan tersebut.

"Saya berencana untuk pergi ke Eropa awal bulan depan, berencana untuk menggunakan Etihad seperti yang saya lakukan tahun lalu. Untuk menunjukkan dukungan saya, saya berencana untuk menggunkan maskapai penerbangan lain. Maaf Etihad, Anda tidak akan berbisnis dengan saya bulan depan," ungkap Farid.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement