REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Maswadi Rauf mengatakan kondisi partai politik di Indonesia saat ini masih jauh dari kriteria sebuah parpol modern. Penyebabnya tak lain proses rekuitmen yang sembarangan.
"Lemahnya parpol saat ini karena tidak ada rekruitmen secara benar, tidak ada prasyaratnya sehingga parpol merekrut secara sembarangan. Itu yang menyebabkan buruknya parpol," kata Maswadi dalam diskusi di Badan Penelitan dan Pengembangan Kemendagri, Kramat Raya, Jakarta, Selasa (5/4).
Padahal menurutnya, proses rekrutmen yang benar menjadi ciri-ciri parpol modern. Parpol semestinyam melakukan rekrutmen berdasarkan prestasi, kinerja, dan keterampilan kepada para anggotanya. Selain itu, hal terpenting lain yakni proses kaderisasi atau pendidikan kepada para kadernya. Parpol harus memberi pendidikan politik secara berkala dan meningkat.
"Itu harus dilakukan, karena parpol itu tempat menciptakan kader atau calon pemimpin yang berkualitas, konsekuensinya emang butuh biaya besar," ujarnya.
Karena jika hal tersebut tidak dilakukan, maka kader yang kelak menjadi pemimpin tidak memiliki kapabilitas seperti yang diharapkan masyarakat.
"Kalau enggak ya, terjadi seperti sekarang ini, dicemooh masyarakat, baik legislatif dan eksekutif, yang makin menyebabkan lemahnya demokrasi, ya buruknya parpol," katanya.