REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebanyak 60 persen saluran irigasi di Kabupaten Indramayu masih mengalami kerusakan. Selain itu, banyak pula saluran irigasi yang dipenuhi sampah.
''Saat ini baru sekitar 40 persen yang sudah diperbaiki. Sekitar 60 persennya belum,'' kata Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, Senin (4/4).
Sutatang menyebutkan, 60 persen saluran irigasi yang masih mengalami kerusakan itu tersebar di hampir seluruh kecamatan. Kerusakan tersebut terjadi secara spot-spot.
Selain rusak, banyak pula saluran irigasi yang dipenuhi oleh sampah yang dibuang oleh masyarakat. Akibatnya, laju air irigasi menjadi terhambat karena tersumbat oleh tumpukan sampah.
Sutatang berharap, kerusakan saluran irigasi maupun tumpukan sampah yang menyumbat saluran irigasi segera diatasi. Jika tidak, maka saluran irigasi itu tidak akan siap menampung limpahan air dari Waduk Jatigede, Sumedang.
Selama ini, kondisi saluran irigasi yang buruk telah membuat air tidak sampai ke titik ujung pembagian air. Akibatnya, daerah-daerah yang terletak di ujung saluran irigasi menjadi kekeringan.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Firman Muntako membenarkan masih banyaknya saluran irigasi yang rusak. Kerusakan itu di antaranya berupa tanggul-tanggul yang sudah rapuh maupun pendangkalan pada saluran irigasi sekunder dan tersier akibat sedimentasi.
''Masalah pengairan sangat penting untuk meningkatkan produksi padi,'' kata Firman.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi (PSDA Tamben) Kabupaten Indramayu, Suwenda menjelaskan, saluran irigasi di Kabupaten Indramayu yang sumber airnya berasal dari daerah irigasi (DI) Rentang, akan dimodernisasi. Hal itu dimaksudkan agar infrastruktur tersebut siap menampung gelontoran air dari Waduk Jatigede.
''Modernisasi infrastruktur pengairan akan dilakukan mulai tahun ini dan ditargetkan selesai tiga tahun kedepan,'' kata Suwenda.
Modernisasi tersebut difokuskan pada infrastruktur pengairan yang berasal dari irigasi Rentang, Kabupaten Majalengka, yang banyak mengalami kerusakan. Dengan demikian, saat air dari Waduk Jatigede digelontorkan, maka infrastrukturnya sudah siap.
Adapun luas lahan pertanian di Kabupaten Indramayu yang sumber airnya berasal dari bendung Rentang mencapai 66.175 hektare.