REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sebanyak 27 sekolah di Provinsi Bali mengikuti sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan dibandingkan hanya satu sekolah saja tahun lalu.
"Kendalanya masih sama, peralatan masih kurang," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali, Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, Senin (4/4).
Sebanyak 40 persen atau 11 sekolah yang menerapkan UNBK di Bali terpusat di Kota Denpasar. Sisanya tersebar 1-4 sekolah di delapan kabupaten lainnya.
Kusuma Wardhani mengatakan sistem komputer perlu terus didukung. Ini untuk menghindari kebocoran soal yang berpengaruh pada penurunan kualitas pelaksanaan ujian akhir.
Ujian Nasional tahun ini masih memberlakukan dua sistem, yaitu berbais kertas dan komputer. UNBK untuk siswa-siswi SMA dan SMK di Bali berlangsung 4-7 April 2016. UN SMP baru diselenggarakan Mei 2016.
PT PLN menjamin kelancaran UNBK dengan memastikan kesiapan jaringan listrik internal ke sekolah-sekolah. General Manager PLN Distribusi Bali, Sandika Aflianto mengatakan pihaknya terus memantau kesiapan listrik di jalur-jalur pelaksanaan UNBK.
"Kami bekerja sama dengan pihak sekolah untuk kelancaran program ini," katanya.
PLN Bali memastikan pasokan listrik ke seluruh sekolah penyelenggara UNBK terjamin mengingat provinsi tersebut sudah mencatat surplus daya listrik hingga 40 persen. Kapasitas daya listrik di Bali saat ini sudah meningkat hingga 1.300 mega watt (MW) dengan beban puncak hanya 822 MW, sehingga masih tercatat cadangan 478 MW.
General Manager PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Richard Safkaur mengatakan pihaknya memastikan pasokan listrik cukup supaya tak ada kendala dalam penyelenggaraan ujian tiga hari ke depan.
"Pasokan listrik Kota Kupang misalnya sangat cukup untuk UNBK," katanya terpisah.
Jumlah peserta UNBK terbanyak di NTT terpusat di Kota Kupang. Ada setidaknya 24 SMK dan delapan SMA di NTT yang menyelenggarakan UNBK. Petugas-petugas PLN di kabupaten dan kota juga dikerahkan untuk berjaga-jaga di lokasi selama ujian berlangsung.
Richard menambahkan PLN NTT sejak Maret 2016 sudah berbagi tugas dengan jajaran PLN di level area dan rayon. Mereka diminta berkoordinasi langsung dengan pihak dinas pendidikan setempat dan kepala sekolah yang melaksanakan UNBK.