REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- PT PLN (Persero) Rayon Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatra Barat memastikan tidak ada pemadaman listrik selama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada 4-7 April 2016.
"Kita tidak melakukan pemeliharaan jaringan, pemeliharaan gardu induk dan pembangkit, sehingga tidak terjadi pemadaman dan UN berjalan dengan lancar nantinya," kata Manajer PT PLN Rayon Lubuk Basung Monli Arsyi di Lubuk Basung, Kamis (31/3).
Pemadaman, kata Arsyi, kemungkinan akan terjadi apabila terjadi bencana alam seperti pohon tumbang, longsor, mesin rusak dan lainnya. Namun, pihaknya tidak menginginkan hal ini terjadi karena dapat menganggu pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di empat sekolah di wilayah kerja PT PLN Rayon Lubuk Basung.
Keempat sekolah itu, kata Arsyi, SMK 1 Tanjung Raya, SMKN 1 Lubuk Basung, SMKN 2 Lubuk Basung dan SMK Plus Perbankan. "Lokasi ini merupakan prioritas utama bagi kami untuk tidak memadamkan listrik," katanya.
Sebelumnya, SMKN 2 Lubuk Basung telah mengajukan surat ke PT PLN Rayon Lubuk Basung untuk meminta tidak melakukan pemadaman. Namun pihaknya telah menyikapi ini sebelum menerima surat permohonan tersebut.
"Saya juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat untuk menentukan lokasi pelaksanaan UNBK," katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga setempat Isra mengucapakan terima kasih kepada pihak PLN untuk tidak memadamkan listrik saat UN. Tetapi pihak sekolah juga menyiapkan genset agar UNBK tidak terganggu saat listrik padam akibat pohon tumbang, longsor dan lainnya.
Di Agam, katanya, sebanyak delapan sekolah melaksanakan UNBK yakni, SMAN Candung, SMKN 1 Tanjung Raya, SMKN 1 Lubuk Basung, SMKN 2 Lubuk Basung, SMKN 1 Tilatang Kamang, SMKN 1 Baso dan SMK Plus Perbankan.
Ujian nasional (UN) pada 4-7 April 2016 akan diikuti sebanyak 5.584 siswa di Agam.
Ke 5.584 peserta UN ini berasal dari tingkat SMA sebanyak 3.064 orang, MA sebanyak 872 orang dan SMK sebanyak 1.647 orang. Para peserta UN ini akan mengikuti UN di 46 sekolah dengan penyelengara rincian sebanyak 23 unit SMA, 11 unit MA dan 12 unit SMK.