REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Istri almarhum Siyono, Suratmi, bercerita mengenai asal muasal uang damai yang selama ini meresahkannya. Sambil menggendong anak, perempuan bercadar ini mengatakan, awalnya ia diajak ke Jakarta oleh beberapa orang untuk menjenguk sang suami.
Disana, Suratmi diinapkan di sebuah hotel. Tanpa diduga, ia malah diberi kabar bahwa Siyono sudah meninggal dunia. Saat itu, perempuan tiga anak ini merasa kalut dan kebingungan. "Saya langsung shalat istikharah. Saya bingung," katanya saat mengunjungi kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (29/3).
Tak lama setelah diberi kabar duka, tiba-tiba Suratmi didatangi dua orang perempuan bernama Ayu dan Lastri. Kedua perempuan ini memberikan segepok uang kepada Suratmi sambil meminta keikhlasan atas kematian suaminya. "Bu Ayu mengatakan ini sudah takdir, saya harus ikhlas," ujar Suratmi menirukan Ayu.
Sampai sekarang, Suratmi tidak mengetahui, siapa Ayu dan Lastri yang mendatanginya ke hotel ketika itu. Istri Siyono itu baru mengenal Ayu usai kematian suaminya. Namun, meski tidak mengenakan seragam, Suratmi menduga, Ayu adalah seorang polwan.
Ia mengatakan, dua gepok uang berbungkus koran dengan lakban kuning itu diperuntukkan biaya pemakaman dan kebutuhan anak-anaknya. Bukannya menerima, Suratmi malah semakin bertanya-tanya mengenai ada apa di balik kematian suaminya. Karena itu, sampai sekarang, bungkusan uang itu tidak ia buka.