Ahad 27 Mar 2016 03:15 WIB

Puluhan Warga Diduga Keracunan Nasi Bungkus Syukuran Bupati

Korban keracunan (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Korban keracunan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK SIKAPING -- Puluhan warga di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Sikaping. Warga diduga mengalami keracunan usai memakan nasi bungkus pada acara syukuran pesta rakyat oleh bupati terpilih Yusuf Lubis dan Wakil Bupati Atos Pratama.

Salah seorang orang tua korban keracunan, Rusdi (45), di Lubuk Sikaping, Sabtu, mengatakan, kejadian yang menimpa putranya, Dani (11) berawal saat korban pergi menghadiri pesta rakyat yang digelar di sekitar halaman Kantor Bupati Pasaman. Berdasarkan informasi, Ketika di lokasi acara, Dani menukarkan kupon yang didapatnya dari panitia penyelenggara dengan nasi bungkus yang disediakan.

"Dalam acara itu, panitia membagikan kupon makan gratis untuk ribuan masyarakat. Anak saya dapat satu dan menukarkannya dengan nasi yang disediakan oleh panitia," kata Rusdi, Sabtu (26/3).

Ia menambahkan, tanpa pikir panjang, korban memakan nasi tersebut. "Setelah makan, anak saya pulang. Sesampai di rumah sekitar pukul 14.00 WIB, anak saya muntah-muntah. Awalnya saya tanggulangi sendiri, namun makin lama semakin parah makanya dilarikan ke rumah sakit," kata Rusdi.

Rusdi, warga Nagari Durian Tinggi ini, ketika membawa anaknya ke rumah sakit, ternyata sudah terdapat puluhan korban dengan keluhan keracunan yang sama. Diakui Rusdi, ia menduga anaknya keracunan sehabis memakan nasi pembagian dengan menu telur dibumbui sambala.

"Diakui anak saya, ia muntah-muntah sehabis makan nasi," kata Rusdi.

Tidak saja Dani, korban lainnya M. Agil dan Apin, juga mengakui hal yang sama.

Menurut orang tua dari kakak beradik ini, Ramadhan, anak-anaknya muntah sehabis makan nasi. Ironisnya, Ramadhan sempat geram di ruang IGD kemarin karena ketika anaknya berobat, pihak rumah sakit meminta biaya obat.

"Saya tidak mau bayar. Panitia harus tanggung jawab," tegas Ramadhan kepada petugas yang meminta biaya untuk mengambil obat-obatan. Usai cek-cok, pihak rumah sakit akhirnya mengalah. Mereka mengratiskan obat kepada para korban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement