REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wisata Kolam Air Panas Walini di Rancabali Kabupaten Bandung mengalami peningkatan jumlah pengunjung, meski tidak naik secara signifikan.
Bagian Humas dan Informasi pada objek wisata tersebut, Herman Rubianto menuturkan, kenaikan pengunjung terasa pada akhir pekan ini. Ini merupakan dampak langsung dari libur panjang yang dimulai dari Jumat (25/3), kemarin.
"Naik sekitar 10 persen. Biasanya pada weekday sehari 1.000 pengunjung, jadi naik sekitar 10 persen," kata dia kepada Republika.co.id, (26/3).
Dominasi pengunjung, kata dia, berasal dari wilayah Jabodetabek dan Serang. Kebanyakan pengunjung ini merupakan pelanggan setia kolam air panas yang telah berdiri pada 1993 ini.
Sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB, Sabtu (26/3), kolam air panas Walini sudah dipadati oleh para pengunjung yang datang berombongan menggunakan bus. Kebanyakan dari mereka adalah kalangan keluarga. "Ada juga yang dari Bandung, dari kalangan keluarga juga biasanya," ujar dia.
Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Epen Sa'ad menuturkan, ia sengaja datang ke Walini karena ingin memanfaatkan libur panjang yang diperoleh dari perusahaan tempat ia bekerja. "Ya sekalian silaturahmi saja ke teman lama yang lagi di Bandung," kata dia.
Terlebih, Epen mengakui, objek wisata di wilayah selatan Kabupaten Bandung sudah banyak dikenal. Hanya saja, ia belum pernah mengunjungi Walini sehingga pada libur panjang ini ia menyempatkan bersama kawannya untuk ke Walini. "Tempatnya bagus, tertata, airnya juga bersih," ujar dia.
Selain itu, alasan Epen datang berwisata ke selatan Kabupaten Bandung karena untuk menghindari kemacetan yang selalu terjadi di kawasan wisata di Bandung Utara, seperti Lembang. Sebab, menurut dia, arus kendaraan yang mengarah ke selatan memang tidak sepadat kawasan Lembang.
"Hari weekend biasa saja macetnya sudah luar biasa, apalagi kalau libur panjang kayak gini, makanya kita ke sini (selatan) karena enggak terlalu padat, kalau di Lembang sana kan pasti macet," kata dia.