REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Kursus Bahasa Asing EURO Management mencanangkan program beasiswa sejuta Habibie untuk Indonesia. Program ini bertujuan untuk menambah jumlah pelajar Indonesia agar bisa sekolah ke luar negeri.
“Dan langkah awalnya dengan memberikan beasiswa kursus bahasa asing bagi pelajar SMA selama dua semester,” ujar CEO EURO Management, Bimo Sasongko kepada wartawan di EURO Management Menteng, Jakarta, Sabtu (26/3).
Menurut Bimo, pengiriman pelajara Indonesi ke luar negeri masih tertinggal jauh dengan bangsa lain. Hal ini jika dibandingkan dengan pengiriman yang dilakukan Vietnam, Malaysia dan Kamboja.
Bimo menerangkan, saat ini jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 jutaan tapi hanya 30 ribu orang yang bisa sekolah ke luar negeri.
Sementara Malaysia mampu mengirim hingga mencapai 60 ribu pelajar. Bahkan, jumlah penduduk Korea Selatan yang hanya seperdelapan dari Indonesia mampu mengirim pelajar ke luar negeri sebanyak sepuluh kali lipat dari bangsa ini.
Atas kondisi tersebut, Bimo mengaku sangat kecewa. Dia membandingkan program Habibie saat menjadi Menteri Riset dan Teknologi di orde baru. Saat itu, kata dia, Habibie sangat menggenjot pengiriman pelajar ke luar negeri.
“Sementara saat ini bangsa lain malah mempercepat dan memperbanyak, kok Indonesia nampaknya malah berkurang? Untuk itu, kita mencoba menginisiasi beasiswa agar dapat membentuk sejuta Habibie Indonesia,” kata Bimo.
Pengunaan ikon Habibie, kata Bimo, ini memang sengaja dilakukan. Dia berpendapat, Habibie merupakan contoh masyarakat Indonesia yang unggul, cerdas, berkualitas, berwibawa dan hebat.
“Satu Habibie di masa lalu bisa menciptakan satu pesawat terbang apalagi kalau jumlahnya sejuta?” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Alumi Program Habibie ini.
Menurut Bimo, Habibie juga sudah mendukung program yang dicanangkannya ini. Habibie sangat senang jika terdapat masyarakat yang ingin maju dan meniru dirinya.