REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah kedatangan reporter cilik, Senin (21/3). Puluhan reporter cilik itu adalah murid SDN 15 Tangerang yang ingin mewawancarai Arief pun memenuhi ruangan Tangerang Live Room (TLR).
Sebelum memberondong Wali Kota dnegan berbagai pertanyaan, puluhan reporter cilik itu terlihat duduk berbaris sembari menghafal setiap pertanyaan yang ingin diajukan. Tetapi, ada juga yang terlihat menggaumi TLR yang dilengkapi layar lebar.
"Layarnya gede banget ya," ujar salah satu siswa, Senin (21/3). Acara pun dimulai dengan sambutan dari Wali Kota yang memperkenalkan TLR kepada para siswa-siswi SD tersebut.
"Adik-adik sekarang kita ada di Tangerang Live Room yang berfungsi untuk memantau kondisi Kota Tangerang lewat layar monitor ini," kata Arief menerangkan kepada para siswa.
Ia menjelaskan, di TLR tersebut bisa melihat kondisi kemacetan di Kota Tangerang. Sehingga bisa langsung menerjunkan petugas untuk mengaturnya jika diperlukan.
Selesai Wali Kota memperkenalkan TLR kepada para siswa, kini giliran puluhan reporter cilik mengajukan pertanyaan. Biasa menanggapi pertanyaan serius seputar pemerintahan dan berbagai persoalan pelik di Kota Tangerang, kali ini Wali Kota harus menanggapi pertanyaan anak-anak.
"Apa peran serta Wali kota terhadap peredaran narkoba?," tanya siswa bernama Rafi kepada Arief.
"Saya enggak ikut ngedarin," kelakar Walikota.
"Peran pemerintah untuk menanggulangi bahaya narkoba, maksud Rafi begitu kali ya?," Ucap Wali Kota mengoreksi pertanyaan siswa tersebut.
Seorang siswa lainnya juga tidak mau kalah untuk bertanya kepada Wali Kota. "Pak susah enggak sih jadi Wali Kota ?."
"Dibilang susah enggak, dibilang gampang juga enggak," Ucap Wali Kota menanggapi.
Setelah diberondong sejumlah pertanyaan, kini giliran Arief mengajukan pertanyaan kepada para reporter cilik itu. "Sekarang saya mau nanya, kalau di sekolah atau di rumah buang sampahnya dimana?" tanya Arief.
Tak lupa Wali Kota Arief menjelaskan kepada para siswa tersebut agar memberi tahu juga kepada orang tua mereka agar membuang sampah pada tempatnya. Dia mengajak dialog anak-anak tersebut agar mereka tergugah dan termotivasi untuk membiasakan hidup bersih dan sehat di manapun mereka berada, khususnya saat di rumah dan di sekolah.