REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan Hotlin Hotlin Judika Romana Ompusungu dan Tim Yayasan Asri merupakan salah satu contoh gerakan konservasi lingkungan khususnya menghentikan pembalakan liar, yang digawangi kalangan perempuan.
Pendiri Yayasan Perspektif Baru Wimar Witoelar mengaku mengenal Hotlin dari sisi perjuangannya bersama tim atas kegiatan konservasi. "Ia sangat layak menjadi salah satu tokoh perubahan, apalagi iklim politik saat ini menampakkan diri terhadap dukungan atas agenda konservasi," kata dia, Senin (21/3).
Menurut Wimar, Hotlin merupakan bagian dari masyarakat sipil yang banyak berjasa meluruskan praktik-praktik keliru di pedalaman dengan atau tanpa pengakuan. Konservasi berbasis kemitraan dengan masyarakat setempat menurut dia merupakan satu-satunya jalan efektif memulihkan hutan.
(Baca Juga: Tokoh Perubahan Republika Hadir dengan Semangat Pembaruan)
Masyarakat sipil, lanjut dia, sudah banyak bergerak di bidang konservasi secara mandiri sejak dulu. Pemerintah lantas sejak setahun ke belakang menegaskan dukungannya dalam bentuk langkah nyata. "Karena lingkungan yang sehat berdampak pada pengelolaan ekonomi berkelanjutan, lingkungan rusak sudah mulai terasa, ini merugikan secara ekonomi dan politik," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead juga menyatakan dukungannya terhadap upaya konservasi hutan berbasis kemitraan dengan masyarakat dari kalangan sipil lintas profesi. Terlebih, ia berkepentingan menjaga agar kebakaran hutan dan lahan tidak berkobar di 2016 dan seterusnya, khususnya di kawasan gambut. "Upaya konservasi harus menjadi gerakan sosial agar bisa berjalan efektif," katanya.
Nazir mengatakan negara membutuhkan tokoh-tokoh masyarakat seperti Hotlin yang bisa berfungsi sebagai ujung tombak. Karena merekalah yang paling tahu situasi dan konteks di tapak. Aksi nyata masyarakat sipil seperti Hotlin, dia mengatakan, akan lebih mudah menarik simpati dan menginspirasi anggota masyarakat lainnya untuk ikut bergerak. "Saya sangat mengapresiasi inisiatif dari para tokoh masyarakat," tuturnya.