REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Di sebelah selatan Jawa Barat terdapat pantai sepanjang 200 mil yang harus diawasi aparat penegak hukum. Sebab, laut dan pantai selatan Jabar dinilai lebih rentan dipakai sebagai jalan masuknya narkoba ketimbang pantai utara.
Direktur Direktorat Polair Polda Jabar, Kombes Pol Yasril Zakir didampingi Wakil Direktur, Ratana mengatakan, pantai selatan Jawa Barat sangat panjang dan menghadap langsung ke laut internasional. Jadi, peluang masuknya narkoba dari jalur laut lebih besar dan rawan di sepanjang pantai selatan.
"Pesisir selatan Garut dinilai sangat rawan peredaran narkoba karena lokasinya strategis," kata Kombes Pol Yasril beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, panjang pantai sekitar 200 mil disebelah selatan Jawa Barat harus diawasi. Sementara sumber daya aparat sangat terbatas. Jumlah aparat belum mencukupi untuk patroli di wilayah yang begitu luas.
Ketiadaan dermaga untuk berlabuhnya kapal-kapal besar di pantai selatan Jabar pun dinilai menjadi salah satu kendala. Dikatakan Kombes Pol Yasril, dermaga sangat dibutuhkan untuk penempatan kapal-kapal besar. Keuntungannya, selain tempat bersandar kapal, juga menjadi benteng dari kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia.
Jika ada pelabuhan besar, kapal-kapal laut besar pasti akan berlabuh di pelabuhan terdekat. Maka kapal-kapal besar yang datang dari luar bisa diketahui keberadaannya.
Kombes Pol Yasril juga mengungkapkan, kurang bersinerginya antara aparat dan masyarakat dinilai akan memperbesar peluang masuknya narkoba dari laut. Apalagi, ketika masyarakat yang menjadi nelayan mudah terpengaruh oleh iming-iming bandar narkoba.
"Jangan mudah tergiur, bisa saja nelayan dijanjikan upah lebih besar untuk menjadi pemasok narkoba," ujarnya.