Sabtu 19 Mar 2016 22:09 WIB

SBY: Jembatan Suramadu Bentuk Kerja Sama dengan Pemerintah Megawati

Rep: Lintar Satria/ Red: Bayu Hermawan
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Antara
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono menceritakan bagaimana proses pembangunan Jembatan Suramadu yang melalui sebuah rapat darurat.

Dalam tersebut SBY mendapat laporan ada sejumlah isu fundamental terkait proses pembangunan Jembatan Suramadu. Dalam rapat itu, SBY akhirnya mengeluarkan keputusan bahwa proyek akan dilanjutkan dengan berbagai solusi terhadap masalah yang ada.

"Saya carikan solusinya, antara lain karena akhirnya kita kerja sama dengan Tiongkok, maka loan (pinjaman) yang mau disediakan oleh Tiongkok, belum deal," ujar SBY, Sabtu (19/3).

Persoalan kedua, tambah SBY, yakni soal berapa banyak dana APBN yang diperlukan untuk proyek ini, lalu tentang struktur dan teknis pembangunan. Termasuk soal sistem kerja sama antara teknisi Tiongkok dan teknisi Indonesia untuk proyek Jembatan Suramadu.

"Saat itu pembangunan terhentinya bagian tepi Madura sudah ada dan jembatan dari Surabaya sudah ada tapi tengahnya masih kosong. Saya ingat berputar-putar di sekitar ini dengan kapal perang TNI AL untuk melihat-lihat langsung, mana gapnya," jelasnya.

Dalam rapat itu diputuskan bahwa Menteri PU saat itu, Joko Kirmanto dikirim ke Tiongkok dan akhirnya perjanjian deal. SBY menyebut, pertemuan bersejarah itu yang pada akhirnya mewujudkan dibangunnya Jembatan Suramadu.

"APBN, seingat saya (Menkeu) masih Sri Mulyani kita minta untuk segera kita rencanakan yang pasti sesuai dengan kemampuan negara, tapi saya minta proyek besar ini jalan kembali," tambah pria asal Pacitan ini.

Setelah satu tahun pembangunan, akhirnya pekerjaan pun usai. Pertengahan tahun 2009, SBY meresmikan dibukanya Jembatan Suramadu. Meski ada timbul masalah sosial di Madura , ia merangkul para ulama dan tokoh masyarakat setempat.

"Dulu dalam pidato saya, saya juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan dari Pak Habibie, yang sebetulnya era Pak Harto saat itu. Kepada Presiden Gus Dur, Presiden Megawati saya juga ucapkan terima kasih," kisah SBY.

Jenderal purnawirawan ini mengucapkan terima kasih kepada Megawati yang memulai ground breaking Jembatan Suramadu. Bahwa pada akhirnya SBY yang menyelesaikan, itu disebut sebagai upaya kerja bersama.

"Presiden Megawati yang telah memulai ground breaking-nya, kemudian juga ketika terhentinya jembatan ini yang menurut saya bisa saja terjadi setiap saat, saya anggap tugas saya untuk melanjutkan dan akhirnya Alhamdulillah terwujud," jelasnya.

Dalam kunjungan ke Jembatan Suramadu, SBY tampak bernostalgia. Ia datang bersama sang istri, cucunya Aira dan ibunya Annisa Pohan, serta putera keduanya Edhie Baskoro (Ibas). Mereka tampak menyapa warga dan menyempatkan diri untuk berfoto di sekitar Jembatan Suramadu.

"Itulah proses panjang dari awal sampai jembatan ini terbentuk. Sejarah agak panjang, tapi saya kira ini satu ikon yang patut kita syukuri, mudah-mudahan dengan telah terhubungnya Surabaya dengan Madura ini, daerah ini makin besar," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement