REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kabar pemberian penghargaan Pemerintah Timor Leste kepada Wiji Thukul ternyata membuat keluarga almarhum sastrawan dan aktivis HAM ini diliputi rasa was-was. Penghargaan tersebut diterima oleh putri sulung Wiji Thukul, Fitri Nganti Wani.
Sipon (48), isteri almarhum Wiji Thukul, mengaku trauma dengan berita penghargaan tersebut. Ia mengaku malah ragu dengan penghargaan itu. ''Jangan, jangan beritakan masalah ini. Kasihanlan terhadap keluarga kami,'' pinta dia ketika ditemui, Jumat (18/3) sore.
(Baca: KBRI: Wiji Thukul Dapat Penghargaan dari Xanana Gusmao)
Wanita yang bekerja sebagai buruh menjahit ini sepertinya tak percaya akan pemberian penghargaan tersebut. ''Dulu, pernah diberitakan mendapat penghargaan. Kenyataan, tidak. Sekarang diberitakan lagi. Tapi nyatanya..,'' kata Sipon.
Sipon mewanti-wanti, agar kabar pemberian pengharaan dari Pemerintah Timor Leste tidak dibesar-besarkan. Soalnya, kata dia, kalau diberitakan keluarganya bakal banyak ditemui orang. "Termasuk wartawan, tanya sana-sini. Sudah kadung diberitakan, tapi kenyataan tidak ada penghargaan. Mending kalau menerima uang miliaran, karuannya,'' ujarnya.
Kini, seluruh anggota keluarga almarhum Wiji Thukul bersikap tertutup. "Pokoknya, jangan terus tanya soal ini," kata wanita ini menegaskan.
Sipon juga mewanti-wanti tidak memawancara putri Sulungnya, Fitri Nganti Wani, yang dikabarkan pergi ke Timor Leste menerima hadiah penghargaan dari Xanana Gusmao.
''Tolong ya, Fitri jangan diwawancarai. Dia capek, lelah, baru tiba di Jakarta, pasti kondisinya tidak karuan. Kasihanilah dia, dari umur dua tahun, ditinggal bapaknya. Sampai sekarang, kalau ada sesuatu yang berkait dengan bapaknya, selalu ditanya aparat entah dari mana,'' tuturnya.
Sipon enggan memberi nomor telepon genggam Fitri. Sebaliknya, ia memberi nomor telepon Wahyu Susilo, adik kandung Wiji Thukul. Namun, nomor yang diberikan ketika dihubungi tidak nyambung, hanya mendapat jawaban dari operator. ''Nomor yang anda hubungi mohon diperiksa kembali.''
Ikuti Whatsapp Channel Republika