Kamis 17 Mar 2016 16:47 WIB

Kawasan Industri Bandung Dipusatkan di Rancaekek

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengusulkan pembangunan kawasan industri Bandung Raya yang dipusatkan di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, kemudian usulan tersebut sudah disetujui oleh pemerintah pusat.

"Kementerian Agraria dan Tata Ruang telah memberi lampu hijau terkait pendirian kawasan industri direncanakan di atas lahan persawahan yang banyak tercemar limbah pabrik," kata Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, di Bandung, Kamis (17/3).

Ia menuturkan usulan membangun kawasan industri Bandung Raya yang dipusatkan di Rancaekek karena saat ini banyak pabrik di kawasan tersebut namun tidak diiringi dengan pembentukan kawasan khusus industri yang bertujuan untuk memudahkan pengawasan terutama mengenai limbah. "Kawasan industri yang saat ini tidak ada. Di mana-mana ada pabrik, dan mengawasinya sangat sulit," kata Deddy.

Menurut dia, hal tersebut berdampak banyaknya pabrik yang membuang limbah sembarangan karena lemahnya pengawasan pemerintah. "Yang memberi izin tidak mengawasi. Akibatnya, marak pencemaran lingkungan terutama pada aliran sungai yang menjadi pembuangan limbah pabrik. Selain mengotori air sungai seperti Citarum, limbah pabrik pun mencemari lahan persawahan masyarakat," katanya.

Pihaknya menyontohkan kasus pabrik PT Kahatex yang tidak pernah bisa selesai seperti pencemaran lingkungan dan masalah banjir di kawasan pabrik tersebut. "Kahatex itu tidak akan selesai kecuali dipindahin. Maka dari itu pentingnya penempatan pabrik-pabrik ke dalam satu kawasan. Oleh karena itu, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk mewujudkan kawasan industri tersebut," papar Deddy.

Lebih lanjut ia mengatakan pemusatan kawasan industri di sebuah wilayah diyakini akan mempermudah pengawasan pemda terhadap pabrik-pabrik terutama yang menyangkut pembuangan limbah. "Contohnya kawasan industri di Karawang dan Bekasi, mudah dikendalikan, karena keluarnya dari satu tempat, kontrolnya sangat mudah. Sekarang ini siapa? Nggak ada yang bertanggung jawab," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement