REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam langkahnya maju menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta, Adhyaksa Dault menyatakan tidak masalah jika nantinya menghadapi kekalahan atau kemenangan. Dalam konferensi pers Kamis (17/3) di FX Senayan, Jakarta, Adhayksa menjelaskan kesiapannya tetap berkontrubusi dalam majukan Jakarta. 

Mantan menteri pemuda dan olahraga tersebut juga menegaskan orientasinya adalah pengabdian, bukan mencari jabatan. "Yang paling penting bagi saya adalah kita tidak akan menggunakan cara-cara menjatuhkan," ujar Adhyaksa dalam konferensi pers bersama Eksponen Muda Lintas Iman (EMLI) siang itu.

Adhyaksa membeberkan ia 'sadar diri' melihat posisinya dalam pasar persaingan bakal calon gubernur DKI Jakarta. Baginya, kalah dan menang tidak masalah. Apa yang terjadi nantinya, menurut Adhyaksa, adalah proses pendewasaan masyarakat Jakarta. Dia lebih berminat mendorong perubahan di Jakarta nantinya.

Dalam kesempatan tersebut, Adhyaksa menerima usulan nama-nama tokoh yang dinilai EMLI cocok mendampinginya memperebutkan kursi nomor satu di DKI Jakarta. EMLI, yang terdiri dari aktivis lintas iman yang telah malang melintang di dunia pergerakan tersebut mengajukan usul aspiratif, 12 nama tokoh Kristiani Indonesia yang dinilai sejalan dengan visi misi mantan menteri pemuda dan olahraga tersebut.

Adapun Adhyaksa menampik pula ini merupakan langkah mematahkan anggapan anti agama tertentu yang dilekatkan padanya akhir-akhir ini. Terkait dengan pemerintahan DKI Jakarta saat ini, Adhyaksa juga menyatakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama telah menjalankan sistem dengan baik. Namun masih ada beberapa nilai yang bertolak belakang dengan visi misi Adhyaksa.

Ikuti Whatsapp Channel Republika