REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri presiden pertama RI Rachmawati Soekarnoputri mengatakan terorisme dapat dihalau dengan kembali berpegang kepada konsistusi negara yaitu UUD 1945 dan Pancasila.
"Karena di dalam Pancasila dan UUD 1945 negara diwajibkan memberi keadilan kepada seluruh rakyat Indonesia, saat ini kenapa terjadi radikalisme? karena banyak rakyat yang tidak merasakan keadilan," kata Rachmawati di kediamannya saat menerima peserta Asia-Africa Youth Conference, Jakarta, Selasa (15/3) malam.
Menurut dia, saat ini orang Indonesia telah kehilangan ideologinya dan berjalan tidak sesuai visi misi awal falsafah negara ini dibuat. Oleh sebab itu, ideologi dari luar yang tidak sesuai dengan kepribadian Indonesia gampang masuk dan diserap oleh masyarakatnya.
"Kita menderita musibah, konstitusi UUD 1945 sudah empat kali di amandemen, menjadi liberal kapitalistis dan hal itu inheren dengan produk neokolonilisme imperialisme, kita harus kembali ke UUD 1945 untuk menjaga NKRI," kata mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI Bidang Politik itu.
Dia mengatakan terorisme di masa kini adalah persaingan upaya negara-negara kapitalis dan perusahaan multinasional merebut sumber daya alam. Menurut dia, ini adalah perang melawan pihak yang berupaya menghancurkan suatu bangsa melalui kaki tangan (proxy war), dan sengaja dibentuk satu musuh bersama yang dikenal sebagai terorisme untuk melawan kekuatan Islam.
"Sebagai umat Muslim, kita tahu bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang untuk seluruh alam semesta dan tidak pernah mengajarkan jalan kekerasan," kata dia.