Selasa 15 Mar 2016 21:34 WIB

PIN Polio di Indramayu Lebihi Target

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Petugas kesehatan memberikan imunisasi Polio kepada seorang anak di salah satu pusat perbelanjaan, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (14/3).
Foto: Antara/Indrayadi TH
Petugas kesehatan memberikan imunisasi Polio kepada seorang anak di salah satu pusat perbelanjaan, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pelaksanaan PIN Polio di Kabupaten Indramayu sudah melebihi target.

Staf Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Mashuri menjelaskan, Pemprov Jabar sebelumnya menargetkan 135.389 balita di Kabupaten Indramayu diimunisasi polio dalam PIN Polio. Sedangkan Pemkab Indramayu menargetkan 148.085 balita.

"Sampai saat ini jumlah bayi yang diimunisasi sudah 148.204 balita. Sudah lebihi target," ujar Mashuri, Selasa (15/3).

Mashuri menyatakan, jumlah itu dipastikan akan bertambah. Pasalnya, masih ada laporan dari sejumlah daerah yang belum masuk.

Mashuri mengakui, ada beberapa keluarga di Kelurahan Karangmalang, Kecamatan Indramayu, yang menolak imunisasi. Pihaknya pun tidak bisa memaksa.

Sementara itu, penolakan imunisasi polio juga terjadi di Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon. Tingkat partisipasi di kelurahan tersebut hanya 60,8 persen.

"Sedangkan tingkat partisipasi di kelurahan lainnya diatas 96 persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Edi Sugiarto.

Di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, tingkat partisipasi terendah ada di Blok Benda. Dari 139 balita yang menjadi sasaran imunisasi polio, hanya ada 32 balita yang berhasil diimunisasi.

Rendahnya tingkat partisipasi di blok Benda, terang Edi, dikarenakan adanya pengaruh dari tokoh agama setempat yang menyatakan bahwa vaksin tersebut mengandung minyak babi. Padahal, vaksin itu merupakan produk halal yang dibuat dari rekayasa genetik.

"Jadi bukan dari minyak babi," tegas Edi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement