Selasa 15 Mar 2016 20:43 WIB

WHO Tunjuk Surabaya Jadi Kordinator Penanganan Kusta

Kusta
Foto: 7amlha.com
Kusta

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- World Health Organization (WHO) atau Badan Dunia untuk Kesehatan menjadikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) sebagai koordinator kesehatan umum internasional dalam penanganan penyakit kusta.

Team Leader Global Leprosy Programme WHO, Dr Erwin Cooreman, di Surabaya, Selasa (15/3), mengatakan Jatim terpilih sebagai koordinator kesehatan umum internasional penanganan kusta, karena aktif dalam menekan kusta.

"Kami datang untuk merancang program eliminasi kusta di Jatim karena cakupan wilayah provinsi Jatim yang luas, sehingga merasa tertantang dalam menyoroti kasus kusta," katanya di sela audiensi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim.

Menurut dia, penderita kusta sering mendapatkan diskriminasi orang di sekitarnya, padahal dalam mengeliminasi kasus kusta membutuhkan perhatian bersama. "Kusta bisa disembuhkan, jika upaya pencegahan dini dilakukan agar kecacatan penderita kusta dapat ditekan," katanya.

Di dunia, Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak penderita kusta di dunia setelah Brasil dan India. "Dengan adanya peran Jatim sebagai koordinator penanganan kusta, nantinya akan ditekankan pada pencegahan dini," tuturnya.

Sementara itu, Chairman The Nippon Foundation, Yohai Sasakawa, menuturkan jika Jatim mampu mengeliminasi penyakit Kusta, maka Jatim dapat menjadi percontohan untuk taraf dunia. "Dalam hal ini media juga bisa membawa peran penting, karena masalah diskriminasi yang diperoleh para penderita penyakit kusta itu biasanya dilakukan oleh masyarakat sekitar," kata dia.

Peran dan upaya media dalam menyadarkan masyarakat sekitar penting karena dapat membantu mengeliminasi kusta. Sifat media pun dapat menumbuhkan kesadaran melakukan tindakan preventif, seperti pemeriksaan dini.

Dalam kesempatan itu, Kasubdit Penyakit Tropis Menular Langsung (D/h Subdit Kusta dan Frambusia) Dinkes Jatim, Dr. Rita Djupuri, BSc, DCN, M Epid mengungkapkan data Dinkes Jatim mencatat penyebaran kusta tertinggi ada di Pulau Madura.

"Penderita kusta di Sumenep 470 orang, Sampang berjumlah 329 orang, Bangkalan ada 310 penderita. Target kami pada tahun 2017, Jatim dapat mengeliminasi kusta dengan pemberian obat kepada orang yang berhubungan dekat dengan penderita kusta," tandasnya.WHO

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement