REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Ketua Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Makassar, Susuman Halim berharap kantong sampah plastik yang dibagikan kepada warga sebanyak dua juta lembar atau senilai Rp 7,7 miliar itu bisa lebih bermanfaat daripada program lainnya.
"Dalam kapasitas saya sebagai anggota Banggar dan Komisi A, saya sudah membuat pernyataan terbuka bahwa sangat tidak efektif dan tidak mendidik jika anggaran terlalu besar hanya untuk membeli kantong sampah plastik," ujarnya di Makassar, Senin (14/3).
Dia mengatakan, di tengah gencarnya pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup mengkampanyekan tentang sampah berbahan plastik yang sudah tidak ramah lingkungan dan harus dikurangi, justru diadakan oleh pemerintah kota dengan jumlah yang sangat besar. "Ingat, sampah kantong plastik itu sekarang jadi musuh lingkungan. Apapun alasannya, meski sudah dimodifikasi tetap saja kantong plastik itu musuh lingkungan," katanya.
Sugali (sapaan akrab Susuman) meminta kepada Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto untuk bisa memberikan penjelasan yang lebih terperinci lagi kepada masyarakat karena penggunaan sampah plastik sekarang sudah mulai dikurangi.
"Karena sudah ada pengadaannya kita berharap Pemkot Makassar bisa melaksanakan programnya dari awal, jangan sampai program ini bersifat parsial," sebutnya.
Menurut dia, pengadaan kantong sampah plastik ini dengan anggaran yang sangat besar itu semata-mata karena memburu prestasi tertinggi yakni piala Adipura. Sugali mengaku jika tujuan dari pemerintah kota adalah Adipura, maka sebaiknya mengajak dan meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk taat kepada Peraturan daerah (Perda) Kota Makassar.
"Yang seharusnya dilakukan oleh wali kota kalau memang targetnya kembali piala Adipura, hanya perlu menegakkan Perda. Merubah perilaku masyarakat dari yang tidak taat menjadi taat aturan, itu saja," ucap dia.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto pada Sabtu, 12 Maret bertempat di kediaman pribadinya Jalan Amirullah, dua juta kantong sampah plastik itu dibagikan kepada 14 camat yang kemudian meneruskannya ke 143 kelurahan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
