Selasa 15 Mar 2016 02:27 WIB

Sudah 17 Juta Lebih Balita Dapat Imunisasi Polio

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas kesehatan memberikan imunisasi Polio kepada seorang anak di salah satu pusat perbelanjaan, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (14/3).
Foto: Antara/Indrayadi TH
Petugas kesehatan memberikan imunisasi Polio kepada seorang anak di salah satu pusat perbelanjaan, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang berlangsung selama 8-15 Maret 2016 akan berakhir. Menurut data sementara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per Ahad (13/3) pukul 18.00 WIB, dari keseluruhan target, ada 74,57 persen balita dengan usia nol sampai 59 bulan se-Indonesia. Artinya, sebanyak 17.685.950 balita telah mendapatkan vaksin polio secara oral.

Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra Kemenkes, Elizabeth Jane Soepardi mengaku optimistis bahwa target cakupan PIN Polio 2016 sebesar 95 persen dapat tercapai. Untuk itu, kata dia, hingga hari ini (15/3) sebagai hari terakhir PIN 2016, upaya sweeping balita yang belum mendapatkan imunisasi polio oral perlu digiatkan.

“Di samping petugas kesehatan mendata kembali, para orang tua hendaknya secara aktif melaporkan, mencari, serta membawa anaknya ke Pos PIN terdekat,” ujar Elizabeth Jane dalam rilisnya, Senin (14/3).

Pihaknya merinci rekapitulasi pelaksanaan PIN Polio 2016 per provinsi hingga hari keenam pelaksanaan. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) telah mencapai 76,24 persen dari target. Provinsi Sumatera Utara sebanyak 83,57 persen dari target. Provinsi Sumatera Barat sebanyak 68,61 persen dari target. Provinsi Bangka Belitung sebanyak 83,08 persen dari target. Provinsi Jambi sebanyak 84,30 persen dari target.

Kemudian, Provinsi Kepulauan Riau dengan cakupan 63,03 persen dari target. Provinsi Riau sebesar 68,75 persen dari target. Provinsi Bengkulu sebesar 37,11 persen dari target. Provinsi Sumatera Selatan sebesar 90,14 persen dari target. Provinsi Lampung sebesar 92,73 persen.

Untuk DKI Jakarta, cakupannya belum mendekati target penuh atau baru 54,68 persen. Provinsi Jawa Barat sebesar 88,27 persen. Provinsi Jawa Tengah sebanyak 74,70 persen. Provinis Jawa Timur sebesar 79,7 persen. Provinsi Banten sebesar 62,29 persen. Provinsi NTB sebesar 94,85 persen. Provinsi NTT masih sebesar 56,91 persen.

Provinsi Kalimantan Barat sebesar 69,12 persen. Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 64,02 persen. Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 70,65 persen. Provinsi Kalimantan Timur sebesar 79,05 persen. Provinsi Kalimantan Utara sebanyak 68,60 persen.

Provinsi Sulawesi Barat sebesar 57,50 persen. Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 74,96 persen. Provinsi Sulawesi Utara sebesar 64,37 persen. Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 54,98 persen. Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 69,88 persen. Provinsi Gorontalo sebesar 78,26 persen.

Kemudian, Provinsi Maluku sebesar 50,05 persen. Provinsi Maluku Utara sebanyak 52,33 persen. Provinsi Papua sebesar 17,82 persen. Provinsi Papua Barat sebanyak 73,58 persen.

Untuk Bali, jelas Elizabeth, provinsi berjuluk Pulau Dewata ini belum melaksanakan PIN Polio. Serupa dengan Provinsi DI Yogyakarta yang tidak melaksanakan PIN polio oral. “Mari sukseskan dan dukung terwujudnya Dunia Bebas Polio,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement