REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi III DPR RI menyayangkan terjadinya kasus tewasnya Siyono, seorang terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 (Densus 88). Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa menegaskan, pihaknya akan meminta keterangan terkait kasus meninggalnya terduga teroris yang ditangkap pasukan Densus 88 di Klaten tersebut.
“Dalam kasus kemarin, Siyono, kita panggil Densus 88, kita akan panggil Densus 88 terkait Siyono,” tegas Desmond di kompleks parlemen Senayan, Senin (14/3).
Desmond menambahkan apa yang dilakukan Densus 88 saat menangkap terduga teroris di Klaten dinilai berlebihan. Terlebih, dalam penangkapan terhadap terduga teroris dilakukan di depan anak-anak yang sedang bersekolah. Hal ini jelas menimbulkan efek traumatik pada anak.
“Inilah berlebihan, traumatik. Pasukan-pasukan ini kan (mirip) orde baru,” ujar Desmond.
Sebelumnya, penangkapan terduga Densus 88 yang dilakukan di Klaten menimbulkan korban. Dalam penangkapan tersebut, terduga teroris, Siyono tewas setelah dijemput Densus 88 di rumahnya yang juga menjadi sekolah Taman Kanak-kanak. Klaim Polri, Siyono tewas setelah melakukan perlawanan dalam perjalanan.
('Kasus Siyono Harus Dibuktikan Sampai di Proses Peradilan')