REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung menilai seruan Presiden Joko Widodo soal boikot produk yang dihasilkan Israel sudah jelas. Sehingga, menurutnya, hal tersebut harusnya tak perlu ditafsirkan lagi.
"Yang jelas apa yang disampaikan Presiden secara langsung itu menyangkut daerah kependudukan. Jadi jangan ditafsirkan lagi yang lain-lain," ucap Pramono di kantornya, Jumat (11/3).
Dalam pidato penutupan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jakarta, Presiden Joko Widodo menyerukan agar negara-negara OKI memboikot produk yang dihasilkan Israel di tanah pendudukan. Hal tersebut merupakan salah satu langkah kongkret untuk mendukung kemerdekaan Palestina.
"Penguatan tekanan kepada Israel, termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan," kata Presiden, Senin (7/3).