Kamis 10 Mar 2016 21:47 WIB

Tasyakuran 101 Tumpeng untuk Recovery Pascagempa Halmahera Barat

 Renovasi 100 rumah pasca gempa Halmahera Barat di desa Bobanehena.
Foto: dok. Istimewa
Renovasi 100 rumah pasca gempa Halmahera Barat di desa Bobanehena.

REPUBLIKA.CO.ID, BOBANEHENA -- Abdan tak mampu menahan basah air mata, melihat satu persatu warga Desa Bobanehena, datang membawa tumpeng ke lokasi tasyakuran recovery pascagempa Halmahera Barat, November tahun lalu.

“Saya tidak pernah terbayang suasana ini”, bisik Abdan, salah satu tokoh pemuda Bobanehena yang sejak awal Gempa berjibaku mengurus posko, di tengah keriuhan warga desa yang hadir pada tasyakuran di Bobanehena, Selasa (8/3).

Sejak malam sebelum acara, 100 keluarga sibuk membuat tumpeng. Tiap penerima program recovery rumah, membawa satu tumpeng. Di tengah jalan raya Kabupaten yang ditutup selama tiga hari untuk lokasi acara, tumpeng dikumpulkan, melengkapi satu tumpeng ukuran lebih besar yang dibuat PPPA Daarul Qur’an. Total tumpeng jadi 101 tumpeng.

Proses renovasi 100 rumah ini berlangsung tiga bulan. PPPA Daarul Qur’an mensuplai seluruh keperluan matrial bangunan. Sementara tenaga kerja, digerakkan secara gotong - royong dengan membentuk delapan kelompok kerja.

“Dari awal sampai rumah ke 100, alhamdulillah warga kompak. Mereka sadar harus bangkit dari musibah secara mandiri. Mulanya ada sedikit kendala, tapi itu seni dalam membangun masyarakat. Semua belajar, dan hari ini semua terharu mampu menyelsaikan rumah tinggal masing-masing”, terang Mujito, pendamping program PPPA Daarul Qur’an yang tiga setengah bulan setia mendampingi masyarakat Bobanehena.

Tidak hanya para orang tua, anak-anak belia dan remaja Bobanehena juga larut dalam tasyakuran ini. Mereka mengikuti proses dari saat emergency tinggal di tenda pengunsian, sampai perpindahan ke dalam rumah yang siap dihuni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement