Rabu 09 Mar 2016 19:05 WIB

Warga Dharmasraya Sumbar Kekurangan Air Bersih

Ilustrasi
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PULAU PUNJUNG -- Sejumlah Warga Nagari (Desa Adat) Siguntur, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, mengeluhkan kekurangan air bersih sejak setahun terakhir.

"Kami harap pak Bupati dapat mencarikan solusi untuk memperbaiki pipa air bersih yang terputus dihantam luapan Sungai Batang Hari sejak setahun lalu," kata Asmiati (38) di Pulau Punjung, Rabu (9/3).

Dia menambahkan sebelumnya warga Nagari Siguntur hanya mendapat suplai air bersih dari sumber mata air di kaki bukit yang terletak di seberang sungai batang hari.

Setelah pipa terputus warga terpaksa membeli air bersih atau mengambil air dari sungai batang hari dengan menggali batu yang berada di pinggir sungai, lanjutnya.

"Pinggir Sungai Batanghari kita gali sedikit, setelah itu dibiarkan sebentar menjelang air jernih, karena kalau diambil lansung air sungai keruh," ujarnya.

Dia mengatakan pemerintah daerah setempat sempat menyampaikan akan memperbaiki dan mengganti pipa yang terputus tersebut. "Namun sampai saat ini juga belum terealisasi," tambahnya.

Hal senada juga disampaikan, Erna (37). Ia mengatakan warga sudah kesulitan mendapatkan air bersih sejak satu tahun lalu.

Dia mengharapkan, pemerintah daerah dapat mencarikan solusi untuk mengatasi persoalaan tersebut menjelang Bulan Suci Ramadhan. "Kalau bulan puasa harus mengambil air dari sungai batang hari tentu akan menambah kesulitan warga," sebutnya.

Menanggapi hal itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Pembagunan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Irsyad mengatakan akan menindaklanjuti atas masukan adan keluhahan yang disampikan masyarakat. "Namun tentu secara bertahap," ujarnya.

Dia menambahkan pemerintah daerah akan mengupayakan perbaikan pipa saluran air pada 2016, sehingga suplai air bersih dapat normal kembali. "Insya Allah tahun ini akan kita perbaiki, namun masyarakat diminta bersabar terkait keluhan yang disampaikan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement