REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono singgah di sentra kerajinan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu (9/3) siang. Menurutnya, produk kerajinan tangan asal Rajapolah masih dapat bersaing meski menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Ketua Umum Partai Demokrat tersebut mengatakan, setiap negara mempunyai keunggulannya masing-masing. Belum tentu negara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina mempunyai produk kerajinan tangan seperti yang ada di Rajapolah.
"Asalkan tekun, ditingkatkan terus kualitasnya, keindahannya kemudian harganya tepat itu kita juga bisa bersaing jadi tidak perlu terlalu takut menghadapi MEA," kata SBY, Rabu (9/3).
Meski demikian, SBY menyarankan, produk kerajinan rakyat harus betul-betul produktif. Selain itu, harus efisien guna mempertahankan mutu produknya. Menurutnya, kalau pemerintah melihat kerajinan rakyat perlu dibantu maka dibantu.
"Dengan demikian ketika bersaing tidak akan kalah," ujar SBY.
Mantan Presiden Indonesia keenam ini mengungkapkan, dirinya masih punya keyakinan bahwa produk Indonesia masih disukai. Jadi terus tingkatkan mutu dan segi-segi keindahannya. "Jangan menyerah," ujar SBY.