REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) At Taqwa Kota Cirebon akan menggelar Shalat Sunah Gerhana Matahari berjamaah. Ribuan umat Islam pun akan mengikuti shalat tersebut. "Shalat Sunah Gerhana Matahari akan kami laksanakan pada Rabu (9/3)m" ujar Ketua DKM AT Taqwa Kota Cirebon, Ahmad Yani, Senin (7/3).
Peristiwa gerhana matahari merupakan salah satu tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Karenanya, dengan menggelar Shalat Sunah Gerhana Matahari, maka bisa menjadi salah satu bentuk pengakuan umat Islam terhadap kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
Yani pun mengajak umat Islam untuk mengikuti Shalat Gerhana berjamaah di Masjid Raya At Taqwa Kota Cirebon. Pihaknya juga sudah melayangkan surat undangan ke berbagai elemen untuk mengikuti pelaksanaan shalat tersebut.
Bagi umat Islam yang akan mengikuti solat sunah gerhana matahari, maka diharapkan berkumpul di masjid At Taqwa, Kota Cirebon, Rabu (9/3) pukul 06.30 WIB. Pasalnya, pelaksanaan solat gerhana matahari akan dilakukan pada pukul 07.00 WIB.
Terpisah, Forecaster Cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Iziyn menjelaskan, Wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) tidak bisa melihat gerhana matahari total. Namun, bisa melihat gerhana matahari sebagian. "Di Wilayah Ciayumajakuning gerhana mataharinya hanya sebagian atau parsial, tidak sampai total," kata pria yang biasa disapa Faiz tersebut.
Faiz mengungkapkan, daerah yang bisa melihat gerhana matahari total adalah yang terletak di sekitar wilayah 0 derajat/equator atau 0 hingga 5 derajat lintang utara/lintang selatan. Sedangkan Pulau Jawa, letak wilayahnya 6 sampai 8 derajat lintang selatan. Masyarakat bisa merasakan proses gerhana matahari mulai pukul 06.21 WIB. Sedangkan puncak gerhana yakni saat bulan mulai menutupi matahari pukul 07.21 WIB.