Senin 07 Mar 2016 16:03 WIB

Pemandu Olele Layani Pantauan Gerhana Matahari di Laut

Gerhana Matahari
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Gerhana Matahari

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemandu wisata di Taman Laut Olele, Ismat mengatakan pihaknya siap untuk melayani permintaan pengunjung yang ingin memantau gerhana matahari dari laut.

"Ada yang menanyakan mengenai kondisi penampakan matahari terbit di sekitar Olele seperti apa. Mereka rencananya ingin memantau gerhana di lokasi ini," katanya di Gorontalo, Senin (7/3).

Menurutnya, informasi mengenai Olele menjadi salah satu tempat terbaik mengamati gerhana pada 9 Maret nanti, baru diketahuinya dari beberapa calon pengunjung yang menghubunginya.

Ismet menjelaskan, biasanya pada pukul 06.00 WITA matahari terbit belum bisa diamati dengan baik di Desa Olele karena terhalau oleh perbukitan.

Namun setelah jam 07.00 waktu setempat, posisi matahari telah berada di atas bukit sehingga memungkinkan untuk memantau gerhana matahari. "Jika ingin memastikan posisi matahari terbit yang utuh, saya sarankan untuk bergeser ke tengah laut di depan desa ini. Di laut kita bisa memotret sunrise hingga waktu gerhana tiba," tambahnya.

Pengunjung bisa menggunakan kapal wisata yang memang sudah tersedia di obyek wisata tersebut. Sementara itu, warga Kota Gorontalo Noor Sitoresmi mengaku tertarik untuk ikut memantau gerhana di Olele. "Kebetulan Rabu pagi saya dan beberapa rekan berencana untuk menyelam di Olele. Jadi bisa lihat gerhana dulu, setelah itu baru menyelam," ujarnya.

Olele merupakan obyek wisata taman laut yang menjadi lokasi favorit untuk snorkeling dan menyelam di Provinsi Gorontalo.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo menyatakan, lokasi terbaik untuk mengamati Gerhana Matahari adalah wilayah Olele dan Taludaa di Kabupaten Bone Bolango.

"Magnitude paling bagus untuk Provinsi Gorontalo ada di wilayah itu sekitar 0,99 atau mendekati gerhana matahari total.

Kalau tidak sempat ke lokasi itu, warga bisa mengamati di depan rumah masing-masing," ujar prakirawan BMKG Gorontalo, Hasan Arif Efendi di Gorontalo.

Meski demikian, lanjutnya, dalam pengamatan tersebut harus dipastikan bagian Timur tidak terhalang perbukitan maupun kumpulan awan. "Cara untuk mengetahui ada penghalang atau tidak, lihat matahari jam 7.30 sampai jam 9.30. Jika kita bisa melihat matahari pada saat itu, berarti juga bisa menyaksikan gerhana," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement