REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Bandung akan kembali mempertajam program-program yang telah dibuatnya setelah Dadang Naser menjabat sebagai bupati Bandung untuk periode kedua. Salah satu program yang akan kembali dipertajam yakni aksesibilitas jalan.
Bupati Bandung, Dadang Naser menuturkan bakal melakukan evaluasi secara komprehensif untuk mempertajam program yang telah ada sebelumnya. Evaluasi ini perlu dilakukan untuk melihat program apa saja yang perlu dipertajam.
"Aksebilitas jalan menjadi salah satu penajaman program pembangunan daerah Kabupaten Bandung," kata dia, belum lama ini.
Terlebih, selama ini Pemkab Bandung telah menaruh perhatian pada pembangunan jalan mantap dan mulus hingga 85 persen. Bahkan, capaian pemantapan jalan di Kabupaten Bandung pada 2015 diklaim telah berhasil karena jalan mulus di sana telah mencapai 85 persen.
"Perbaikan beberapa ruas jalan karena memiliki kelabilan cukup tinggi, maka dibikin dengan sistem betonisasi. Jadi tahan lama," kata dia.
Namun, pemantapan jalan ini tidak disertai dengan pembangunan drainase jalan. Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Bandung Agus NUria menuturkan 70 persen dari total panjang jalan di Kabupaten Bandung masih belum memiliki drainase. Karena kondisi ini, air akan menggenangi ruas jalan ketika hujan turun.
Keadaan ini, lanjut Agus, karena anggaran yang dikucurkan itu terlalu sedikit ketimbang total panjang jalan yang mengalami kerusakan. Akibatnya, pembangunan atau perbaikan jalan memang belum dapat dibarengi dengan pembuatan drainase. Dari total 1.150 kilometer jalan yang dimiliki pemkab Bandung, baru 30 persennya saja yang sudah dilengkapi dengan drainase.