Sabtu 05 Mar 2016 07:40 WIB

BMKG Klarifikasi Pesan Tsunami Ancam Mentawai dan Pesisir Selatan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Teguh Firmansyah
  Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho saat memberi keterangan pers terkait gempa yang melanda kepulaan Mentawai, Sumatra Barat di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (3/3).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho saat memberi keterangan pers terkait gempa yang melanda kepulaan Mentawai, Sumatra Barat di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Rahmat Triyono membantah adanya broadcast yang tersebar ihwal hasil pertemuan BMKG Pusat dengan BNPB Kepulauan Mentawai'.

Sebelumnya beredar pesan dari BMKG Stasiun Geofisika Klas 1 Padang Panjang yang menyatakan, akibat gempabumi berkekuatan 7,8 SR yang terjadi di Samudra Hindia, lempeng Pulau Siberut, Mentawai semakin bertambah parah. Bahkan, dikabarkan pula sudah ada keretakan selebar 93 cm.

Sehingga, jika terjadi gempa berkekuatan lebih dari 6 SR, kemungkinan besar akan terjadi patahan dan mengakibatkan gelombang tsunami. Sementara yang terkena imbas gelombang tersebut, yakni, Tua Pejat, Sikakap dan Kota Padang. Kemudian lebih berimbas pada Kabupaten Pesisir Selatan karena lempengan Siberut tidak terlalu jauh dengan daerah tersebut.

"Kami sampaikan, tidak ada tim BMKG Pusat maupun BMKG Sumbar yang ikut dalam meeting tersebut," kata Rahmat dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (5/3).

Sehingga, ia menegaskan, informasi yang beredar dengan mengatasnamakan BMKG tersebut tidak benar dan menyesatkan. Rahmat mengimbau kepada masyarakat, khususnya di Mentawai dan pesisir Sumatra Barat untuk tidak terpengaruh isu yang beredar setelah gempabumi berkekuatan 7,8 SR pada 2 Maret 2016 lalu.

Baca juga,  Bukan Gempa Mentawai, Gempa Samudra Hindia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement