REPUBLIKA.CO.ID, Aktivis Jaringan Islam Liberal Akhmad Sahal membalas komentar mantan presiden PKS Tifatul Sembiring yang meremehkan pemahamannya soal hadis. Dalam kultwit yang ia sampaikan lebih dari 70 kicauan, Akhmad Sahal menjelaskan tentang hadis sahih dan latar belakangnya.
"Pak @tifsembiring, saya ngaji hadis dan belajar mustholah hadis sejak di madrasah di Jepara, di Pesantren Mranggen dan Ploso," kicaunya, Jumat. "Saya di Pesantren Ploso pernah ngaji posonan Sahih Muslim selama sebulan, dari A-Z. Kalo Pak @tifsembiring belajar hadis di mana?"
Ia menanyakan hal tersebut karena pemahaman Tifatul Sembiring tentang hadis sahih sama dengan hadis benar justru tidak sahih menurut ilmu hadis. "Jadi, hadis sahih adalah hadis yang meyakinkan atau sangat meyakinkan dari Nabi. Hasan= lumayan meyakinkan. Dhaif= kurang meyakinkan," katanya menjelaskan.
Pertikaian antara Akhmad Sahal dan Tifatul Sembiring bermula dari cicitan tentang hadis LGBT. Tifatul Sembiring mengunggah hadis yang tentang hukum bunuh kaum nabi Luth.
Dalam cicitan terakhir, Tifatul Sembiring mempertanyakan kritik yang disampaikan oleh Akhmad Sahal tentang hadis tersebut. Baca juga, Serang Balik Akhmad Sahal Soal LGBT, Tifatul: Belajar Hadits Bukan di Amerika.
Namun, menurut Akhmad Sahal, ulama yang alim justru tak gegabah memakai satu atau dua hadis untuk berhukum. Karena untuk bisa menggali hukum dari hadis, syarat keilmuannya berat.
"Kalau mengutip hadis untuk hal-hal yang jelas dalam Islam, ibadah, kebaikan, oke aja. Tapi kalo soal hukum, apalagi hukuman mati, kita jangan sok tau," ujarnya menjelaskan.