REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat menyatakan keprihatinannya terhadap menteri-menteri Presiden Jokowi yang saling menyerang sesama dan menimbulkan kegaduhan.
Ia menilai, hal itu tak pantas dilakukan oleh pejabat negara yang seharusnya membantu tugas presiden. ''Menteri-menteri yang bisanya buat gaduh diganti saja, Pak Presiden,'' ujar Sultan, Kamis (3/3).
Sultan menyatakan, masyarakat Indonesia membutuhkan menteri yang bisa menunjukkan kesungguhan dan kerja nyata. Masyarakat pun berharap agar para menteri bisa bekerja serius dan kompak dalam melakukan terobosan-terobosan demi kemajuan bangsa.
''Masyarakat tidak perlu menteri yang suka bikin kegaduhan pendapat yang sengaja dipertontonkan,'' tegasnya.
Menurut Sultan, kegaduhan di antara para menteri bukan contoh yang baik bagi masyarakat. Padahal, revolusi mental seharusnya dicontohkan terlebih dulu oleh para menteri.
Indonesia, kata Sultan, sedang menghadapi banyak masalah. Seperti turunnya harga migas dunia dan turunnya harga komoditas mineral dunia.
Tak hanya itu, Indonesia juga mengalami masalah berupa terlambatnya pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Tingkat kemiskinan pun masih tinggi serta belum meratanya pendapatan masyarakat.
''Komoditas pangan kita juga masih tergantung dari negara lain. Belum lagi ancaman narkoba dan terorisme,'' kata Sultan.
Sultan berharap, para menteri yang menjadi pembantu presiden bisa sungguh-sungguh bekerja sama dan bahu membahu menyelesaikan semua masalah tersebut. Hal itulah, yang saat ini dibutuhkan masyarakat.