Rabu 02 Mar 2016 11:42 WIB

Ahok Biarkan Metro Mini Mati dengan Sendirinya

Rep: c33/ Red: Andi Nur Aminah
 Metromini bergabung dengan Transjakarta: Metromini terparkir di Terminal Manggarai, Jakarta, Selasa (30/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Metromini bergabung dengan Transjakarta: Metromini terparkir di Terminal Manggarai, Jakarta, Selasa (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak akan mencabut izin trayek metro mini. Namun ia menekankan akan membiarkan metro mini kalah bersaing dengan Transjakarta.

Basuki atau Ahok mengaku tak bisa menghapus keberadaan metro mini lantaran kebutuhan transportasi di Ibu Kota. Namun ia memastikan dalam waktu dekat ini, PT Transjakarta akan mendatangkan ratusan bus baru. Bus inilah yang diharapkan mampu menggantikan peran metro mini. Sehingga meski tetap beroperasi, Ahok merasa metro mini akan bangkrut dengan sendirinya.

"Nggak usah dicabut. Mati sendiri karena Transjakarta yang akan datang kami akan tempel rute anda (metro mini, Red). Kalau harga sama, harga murah kamu mau naik yang mana? kecuali kamu mau adrenalin bagus (kalau naik metro mini, Red)," kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (2/3).

Sementara itu, Ahok sudah mempunyai solusi mengenai nasib para sopir dan kenek metro mini yang berpeluang kehilang pekerjaan akibat kehadiran armada baru Transjakarta. Menurut dia, para sopir dan kenek itu bisa mengikuti seleksi terbuka penerimaan sopir Transjakarta. Ia memastikan para sopir yang lolos tes akan memperoleh penghasilan dua kali lipat Upah Minimum Provinsi (UMP).

"Wajib gaji dua kali UMP dan wajib dalam 24 jam empat sopir atau kenek, ya empat orang sopirlah. Jadi kami bayar rupiah per klometer selama 24 jam, ada atau nggak ada penumpang. Tapi bus kami tentu akan ada CCTV, ada AC," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement