REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi cuaca ekstrem menjadi salah satu faktor pendukung bagi penyebaran berbagai macam wabah penyakit. Hal itu menyebabkan meningkatnya jumlah pasien di RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Humas RSUD Pasar Rebo, Sukartiono Pri Prabowo mengungkapkan, selama musim penghujan ini, jumlah pasien yang masuk ke RS tersebut cenderung menunjukkan peningkatan. Sebagian dari pasien itu terdeteksi mengidap demam berdarah dengue (DBD).
“Rata-rata ada penambahan jumlah pasien DBD sebanyak 2 orang setiap harinya di rumah sakit ini,” kata Prabowo kepada Republika.co.id, Selasa (1/3). (Sudah 2 Bulan, Rumah Sakit Ini Rawat 200 Pasien DBD).
Untuk hari ini saja, kata dia, ada 35 pasien DBD yang dirawat di RSUD Pasar Rebo. Sebanyak 23 di antaranya adalah orang dewasa, sedangkan yang 12 pasien lagi masih anak-anak. “Jika ditotal, sepanjang Januari-Februari tahun ini kami sudah merawat hampir 300 pasien DBD,” katanya.
Meskipun jumlah kasus DBD meningkat selama dua bulan belakangan ini, Prabowo menyatakan instansinya siap menampung pasien yang masuk ke RSUD Pasar Rebo. “Bahkan ketika Pemda DKI Jakarta menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) untuk wabah DBD sekalipun, insya Allah kami siap melayani pasien karena kapasitas tempat tidur kami masih memadai,” ucapnya.
Selain DBD, kata Prabowo lagi, sejumlah pasien yang masuk ke RSUD Pasar Rebo juga memiliki keluhan lain seperti demam biasa, influenza, dan beberapa penyakit lainnya. “Namun, wabah yang dianggap paling serius untuk saat ini adalah DBD,” katanya.