REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG -- Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Zain Ramali mengatakan fenomena alam gerhana matahari total yang terjadi di wilayah ini menjadi momentum tingkatkan kedatangan wisatawan.
"Gerhana matahari total yang akan terjadi 9 Maret mendatang di Kabupaten Tabalong bakal menjadi daya tarik bagi wisatawan atau orang luar untuk mengunjungi Bumi Saraba Kawa ini mengingat fenomena alam ini sangat jarang terjadi," jelas Zain di Tanjung, Senin (29/2).
Karena itu dalam menyambut fenomena alam ini Disporbudpar melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak termasuk Majelis Ulama Indonesia, Kementerian Agama, manajemen hotel hingga tokoh adat untuk menyiapkan kegiatan seni dan budaya.
Menyusul rencana digelarnya pentas seni pada 8 Maret untuk menghibur para wisatawan yang datang ke kabupaten paling utara di Provinsi Kalimantan Selatan ini.
Selain melemparkan wacana pagelaran seni, Zain juga menyampaikan beberapa lokasi titik pantau gerhana matahari total di sekitar Kecamatan Tanjung dan Murung Pudak.
"Ada beberapa lokasi alternatif yang akan kita siapkan untuk memantau gerhana matahari total di antaranya halaman Pendopo Bersinar dan Islamic Center," jelas Zain didampingi Sekretaris Disporbudpar Tumbur Parulian Manalu.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Tabalong Rasyidi mengingatkan peristiwa tertutupnya matahari atau
gerhana matahari total di sejumlah wilayah jangan dijadikan sebagai obyek wisata yang harus disambut dengan
berbagai kegiatan seni.
"Sebagai umat Islam kita dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana matahari dan zikir disaat gerhana
matahari terjadi bukan disambut dengan kemeriahan atau hiburan," ujar Rasyidi.
Di saat gerhana matahari total terjadi di Kabupaten Tabalong sekitar pukul 7.24 Wita maka salat sunat mulai
dilaksanakan hingga gerhana berakhir, tambah Rasyidi.
Di Provinsi Kalimantan Selatan, selain Kabupaten Tabalong gerhana matahari total 2016 diprediksi terjadi di Hulu Sungai Utara dan Balangan.