REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 23 titik panas yang tersebar di tiga provinsi di Pulau Sumatera pada Sabtu pagi.
"Titik panas terbanyak terpantau di Provinsi Riau dengan 14 titik, sementara dua provinsi lainnya yakni Aceh dan Sumatera Utara masing-masing tiga dan enam titik panas," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru.
Ia menjelaskan untuk di Provinsi Riau, jumlah "Hot spot" atau titik panas sebagian besarnya terpantau di Kabupaten Bengkalis dengan 13 titik. Sementara satu titik lainnya terpantau berada di Kabupaten Siak.
Sugarin menjelaskan bahwa ke tiga belas titik panas yang terpantau di Bengkalis dipastikan sebagai titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
"Dari 14 titik panas, 13 titik lainnya yang terpantau di Bengkalis dipastikan sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen," jelasnya.
Keberadaan titik panas berpotensi meningkat di provinsi tersebut, terutama pada wilayah yang berada di pesisir atau selatan Riau.
Menurutnya, wilayah pesisir Riau cenderung memasuki musim kemarau lebih cepat dibandingkan dengan wilayah utara.
Untuk itu, ia mengatakan bahwa setiap hari pihaknya terus meningkatkan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang berpotensi terjadi di Riau.