Rabu 24 Feb 2016 23:48 WIB

Pengamat: Isu Politik Uang Bisa Jadi Momen untuk Golkar

Rep: Lintar Satria/ Red: Karta Raharja Ucu
Pegiat Pemilu Bersih melakukan aksi kampanye
Pegiat Pemilu Bersih melakukan aksi kampanye "Tolak Politik Uang" di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (23/2). ( Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Harmonis mengatakan isu politik uang yang menghantam Golkar jelang Munaslub, justru dapat menjadi momen untuk mengubah opini publik ke Golkar. Menurutnya jika Golkar dapat membuktikan tidak ada grafikasi dan politik uang maka menaikkan nama Golkar di mata publik.

"Yang penting mereka yang terkena isu dapat menampilkan rekam jejak yang baik,"kata Harmonis di Jakarta, Rabu (22/2).

Harmonis melihat beberapa calon ketua umum dalam Munaslub Golkar memang memiliki rekam jejak yang tidak baik. Namun ada beberapa nama yang menurutnya selama ini belum diterpa isu negatif.

Ia mengatakan dalam komunikasi politik yang terpenting citra dan reputasi. Bagaimana kemampuan komunikasi politik dan pengelolaan isu calon ketua umum Partai Golkar.

Selain itu, calon ketua umum harus memiliki hubungan media yang baik. Karena media punya idelogi dan kepentingan masing-masing.

Calon ketua umum harus bisa melihat dan memetakan media mana yang memiliki ideologi yang paling dengan dengannya. "Ketiga pesannya yang harus informatif," katanya.

Harmonis mengatakan calon ketua umum Golkar juga harus memiliki opini leader. Seseorang yang mampu memainkan opini publik.

(Baca Juga: Politik Uang Disebabkan tidak Ada Transparansi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement