REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Riau menggelar rapat pengurus harian di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (23/2) malam.
Dipimpin Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical), rapat ini membahas persiapan musyawarah nasional (munas) Golkar, sebagai upaya islah dua kubu.
Menurut Wakil Ketua Umum Agung Laksono, munas akan diselenggarakan awal April 2016 mendatang. Eksponen utama Golkar kubu munas Jakarta itu berharap, munas nanti akan menjadi solusi final demi mensolidkan partai.
“Acaranya (munas) simpel dan kaitannya dengan memilih ketua umum. Jangan sampai habis munas ini ada lagi permasalahan. Karena munas ini menyelesaikan perselisihan kepengurusan, konflik internal,” kata Agung Laksono, Selasa (23/2) malam.
Dia menambahkan, dalam munas nanti harus sejalan dengan SK Menkumham yang memberikan kewenangan kepada DPP selama enam bulan untuk menyelenggarakan munas. Namun, dia berharap, semua kader partai yang sudah diberhentikan atau dipecat ketika pertentangan dua kubu masih terjadi, agar disertakan dalam munas nanti.
Agung juga menginginkan agar para kandidat ketua umum Golkar nantinya terpilih lantaran suara terbanyak, serta loyalitas dan prestasinya terhadap partai. Dia menegaskan agar tidak ada poliitk uang demi menggalang suara.
“Mudah-mudahan dengan dilaksanakan munas, transparan, rekonsiliatif, demokratis, berkeadilan ini terwujud," katanya.
Untuk semua tim sukses masing-masing kandidat, Agung meminta agar tak mudah terpancing. Selain itu, dia juga mengecam bila sampai ada fitnah (character assasination) terhadap seorang kandidat.
“Jangan sampai kemudian ada proses character assasination juga, saling menjatuhkan,” ujar dia.