REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dihapusnya beberapa unggahan bahaya LGBT oleh Facebook seharusnya membuat Indonesia juga memiliki media sosial sendiri. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komite III Fahira Idris. Fahira mengaku, unggahannya tentang bahaya LGBT dihapus Facebook tiga hari yang lalu.
"Harusnya di Indonesia juga punya ya, kayak Cina," katanya, Senin (22/2).
Fahira mengatakan, hal ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah untuk memiliki platform yang sama. Dia mengatakan, Facebook yang berasal dari Amerika seharusnya membuka kebebasan ekspresi, tapi justru diskriminatif terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan kebijakan mereka.
"Saya sudah dibalikin lagi sih, tapi nggak lucu banget," katanya.
Sebelumnya, Facebook menghapus sejumlah gambar status yang dianggap menyudutkan LGBT. Salah satu yang dilarang, yakni gambar bertuliskan "LGBT penyakit menular". Gambar itu juga secara tegas membuat tagar #TolakLGBT.
Baca juga, Facebook dan WhatsApp Juga Dukung LGBT.