Sabtu 20 Feb 2016 20:27 WIB

Terbentur Masalah Dana, Pembangunan Museum Keris Molor

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Bayu Hermawan
keris (ilustrasi)
keris (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Harapan masyarakat untuk bisa menikmati Museum Keris di Solo, Jawa Tengah, nampaknya tak dapat segera terwujud. Sebab, pembangunan museum terletak Jalan Bhayangkara atau disebelah sisi Selatan Stadion Sriwedari diperkirakan bakal molor.

Semula pembangunan Museum Keris rampung akhir 2015. Paling lambat awal 2016. Namun kenyataan, hingga kini pengerjaan gedung mandeg. Kemandegan penggarapan fasilitas bangunan karena terbentur dana.

Molornya pembangunan Museum Keris menorong Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Berbudaya (LSM Gerber) menuntut adanya keterbukaan informasi publik dalam tubuh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo.

Sebab, selama ini pihak Disbudpar dinilai tertutup dalam memberikan data terkait alokasi anggaran pembangunan museum. Saat ini era keterbukaan informasi publik.

''Namun, untuk ini saya rasa belum ada keterbukaan dalam tubuh Disbudpar,'' kata Sekretaris Jendral LSM Gerber, Nusa Aksara Daryono.

Daryono ingin mengetahui surat penunjukkan Sriwedari sebagai lokasi berdiri lokasi Museum Keris. Juga soal perecanaan dan anggaran untuk Museum Keris dan Detailed Enginerring Design (DED).

Selain itu,  mempertanyakan terkait status tanah digunakan untuk mendirikan museum. Informasi Disbudpar lokasi bukan bagian dari sengketa Taman Sriwedari.

Disbudpar tak menyoal molornya waktu pembukaan museum. Pihaknya, tak ingin asal-asalan menyajikan sebuah konsep edukasi bagi masyarakat.

Selain memamerkan benda bersejarah berupa pusaka dari masa lampau, juga ingin membuat visualisasi modern supaya masyarakat tertarik, dan memahami proses pembuatan keris secara detail.

Menurut Kadisbudpar, Eny Tyasni Suzana, nantinya museum juga disertai visualisasi modern tentang sejarah, pembuatan keris dan penggunaan keris dalam kehidupan budaya Jawa.

Hal itu, kata dia, yang mengakibatkan pembuatan museum keris terlambat dari jadwal. Meski begitu, pihaknya menjamin masyarakat tak akan kecewa jika hasil akhir museum yang digadang-gadang sebagai tempat koleksi keris.

''Kami gak ingin asal-asalan jadi. Nantinya, museum yang dibangun tak cuma menyuguhkan koleksi keris semata, tapi lengkap dengan visualisasi moderen,'' tambahnya.

Ditarget, mulai Bulan April kembali dikerjakan dengan fokus pembuatan diorama, story line dan visualisiasi modern. Rencananya, Juli atau pertengahan tahun ini museum keris dapat segera dibuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement