REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu menargetkan 200 juta warga mengikuti program bela negara yang digagas oleh kementeriannya.
"Program itu sudah terlaksana. Targetkan 200 juta warga," kata Ryamizard menjawab Antara disela-sela kunjungannya di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Jumat (18/2).
Target jumlah warga Indonesia yang mengikuti program bela negara meningkat 100 persen, karena pada Oktober 2015 Menhan menyatakan akan ada sebanyak 100 juta warga yang mengikuti program tersebut dalam 10 tahun ke depan.
Mantan kepala staf TNI AD tersebut mengatakan, program itu sebagai upaya penggentar bagi pihak asing yang berusaha mengganggu kepentingan nasional. "Untuk menakutkan orang," ujarnya singkat ketika ditanyakan tujuan dari program bela negara.
Sebelumnya Kementerian Pertahanan akan membentuk 4.500 kader pembina bela negara di 45 kabupaten/kota seluruh Indonesia dengan target 100 juta kader hingga 10 tahun ke depan, dan para akan menyebar ke seluruh daerah tersebut untuk membentuk sikap para calon anggota bela negara.
Sementara itu, Komandan Resor Militer 031/WB Brigjen TNI Nurendi mengatakan bahwa program bela negara di Riau terus berjalan. "Setiap hari kita selalu menerima permintaan untuk melatih bela negara," katanya.
Lebih lanjut dia mengimbau kepada warga Riau yang bersedia mendapatkan pelatihan program bela negara agar dapat berkoordinasi dengan jajarannya.
Meski ditatar TNI, Nurendi mengatakan program bela negara tidak selalu berkaitan dengan kegiatan fisik. "Pelatihannya tidak selalu berkaitan dengan program fisik, namun juga bisa nonfisik. Intinya agar peserta bela negara mengedepankan kedisiplinan," ujarnya.