REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Barat Agung Suryamal Sutisno mengaku para pengusaha menyambut sangat positif adanya kereta cepat Jakarta Bandung ini.
Sebab Jawa Barat dan Jakarta merupakan dua provinsi besar yang menjadi sentra industri dan ekonomi Indonesia
"Rencana ini sangat menarik dan didukung bagi dunia usaha," kata Agung pada acara sosialiasi kereta cepat yang diadakan Kementerian BUMN di Hotel Grand Royal Panghegar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/2).
Selama ini menurutnya banyak keluhan pengusaha terhadap jalur logistik dan distribusi yang kacau. Pasalnya jalur Jakarta ke Bandung sudah sangat padat. Terutama saat masa liburan.
Oleh karenanya, dengan kereta cepat diharapkan mayarakat dapat beralih pada transportasi massal yang dapat mengurangi volune kendaraan di tol. Dengan begitu masalah utama transportasi dapat teratasi.
Jawa Barat juga dinilainya sangat berpotensi menjadi kawasan industri nasional. Oleh karenanya harus ditunjang dengan infrastruktur yang memadai.
Dengan akselerasi pembangunan, ujar dia, perkembangan industri di Jawa Barat akan meningkat tajam. Apalagi seusai rencana, kereta cepat ini akan melalui titik-titik di Jawa Barat yang dapat menjadi sentra bisnis. Seperti Karawang, Kota baru Walini, dan khususnya Bandung.
Bandung memiliki potensi besar bagi bisnis paiwisata dan perhotelan. Perlu solusi untuk mengurai kemacetan yang menjadi masalah utama saat ini.
"Bandung dulu dikenal Paris Van Java. Tapi sekarang jadi Paris van Hotel karena banyak hotel. Tiap tahun tamu selalu bertambah. Karenanya kepadatang Bandung harus bisa diurai. Ini yang sangat diharapkan pengusaha," ungkapnya.
Dalam acara tersebut hadir langsung Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan beserta wakilnya Dedy Mizwar, dan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), Hanggoro Budi Wiryawan.