REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengaku telah melakukan sosialisasi kepada warga Berlan dan Jatinegara yang rencananya akan terkena gusuran oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Dia mengatakan warga kooperatif terkait penggusuran tersebut.
"Karena memang ini adalah rencana lama, sudah dari 2012 ya. Ini merupakan program lanjutan," kata Bambang di Jakarta, Kamis (18/2).
Bambang mengatakan warga tidak menolak terkait rencana penggusuran tersebut. Dia mengaku petugas kini tengah melakukan pengukuran tanah yang akan terkena dampak penggusuran. Petugas, dia mengatakan, juga telah mensosialisakikan penggusuran tersebut pekan lalu.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana menggusur beberapa wilayah yang masuk dalam zona hijau. Kawasan Kalijodo, Slamet Riyadi IV, Jatinegara, dan wilayah pemukiman lain yang memang dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) akan terkena dampak penggusuran tersebut.
Bambang masih belum bisa mengungkapkan luas tanah yang akan terkena gusuran tersebut. Meski demikian, warga yang terkena gusuran akan mendapatkan ganti rugi berupa satu unit rumah susun.
"Tapi kita masih belum tahu jumlahnya ya, karena ini kan masih dalam proses pengukuran," katanya.
Bambang menjelaskan nantinya tidak semua kepala keluarga akan mendapatkan ganti rugi rumah susun tersebut. Dia menjelaskan, ganti rugi rusun tersebut didasarkan atas bidang tanah dan bukan jumlah kepala keluarga dalam bidang tanah itu.
Seperti diketahui, terkait rencana penggusuran tersebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama tengah menggusur wilayah Kalijodo yang masuk dalam kawasan zona hijau berdasarkan peta Badan Pertanahan Nasional. Wilayah lain yang juga masuk dalam kawasan zona hijau nantinya juga akan digusur secara bertahap.
Baca juga: Setelah Kalijodo, Ahok akan Gusur 180 Rumah di Berlan