REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap menerima warga Kalijodo setelah penertiban kawasan prostitusi dan perjudian tersebut oleh Pemprov DKI Jakarta. Nantinya, warga dari Kalijodo akan disalurkan ke berbagai industri.
"Gak apa-apa asal dilatih dulu, mereka juga harus dapat pekerjaan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela-sela kunjungan kerja ke Kabupaten Banjarnegara, Kamis (19/2).
Hal tersebut disampaikan Ganjar menanggapi pernyataan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang akan menyalurkan para pekerja seks komersial dari Kalijodo ke sejumlah perusahaan sektor garmen di Jateng.
Menurut Ganjar, Jawa Tengah harus menjadi jangkar bagi Indonesia ketika ada masyarakat bermasalah dan semua pihak tidak ada yang mau menerima.
"Jateng harus siap menerima, sebab kalau tidak, dia akan terusir dari republik ini," ujar politikus PDIP itu.
Ia menjelaskan bahwa lapangan pekerjaan di Jateng masih terbuka, khususnya sektor industri garmen yang ada di daerah Solo Raya, seperti Sukoharjo, Wonogiri, dan Boyolali.
"Lha wong kemarin (Perusahaan garmen--Red) Boyolali dan Sragen nyari (karyawan--Red) saja kurang," katanya.
Ganjar juga tidak mempermasalahkan jika jumlah warga Jawa Tengah yang saat ini tercatat sekitar 35 juta jiwa akan terus bertambah dengan adanya penyaluran PSK Kalijodo ke sektor industri garmen.