REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jumlah pencari kerja di Kota Tasikmalaya setiap tahunnya terus bertambah banyak.
Tapi, lapangan pekerjaan yang tersedia jumlahnya sangat sedikit. Sehingga banyak pencari kerja yang masih menganggur karena belum mendapatkan lapangan pekerjaan.
Kabid Pelatihan Peluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi (PPK) Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tasikmalaya, Nina Setiamah mengatakan, berdasarkan catatan dinas, ada 9.119 pencari kerja yang terdaftar di Dinsosnakertrans dan belum mendapatkan lapangan pekerjaan sepanjang 2014. Sementara, sepanjang 2015 jumlah pencari kerja terus bertambah banyak.
Tercatat, ada sebanyak 15.996 orang pencari kerja di sepanjang 2015. Sebagian besar belum mendapatkan lapangan pekerjaan.
"Jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia di Kota Tasikmalaya lebih sedikit daripada jumlah pencari kerja," kata Nina kepada Republika, Rabu (17/2).
Dinsosnakertrans juga mencatat ada 600 lowongan pekerjaan yang tersedia di Kota Tasikmalaya sepanjang 2015. Jumlah tersebut sangat jauh bila dibandingkan dengan jumlah pencari kerja yang mencapai belasan ribu.
Pencari kerja berusia 20 sampai 44 tahun jumlahnya mencapai 8.203 orang. Hal ini menunjukan banyak masyarakat Kota Tasikmlaya usia produktif yang belum mendapatkan lapangan pekerjaan.
Nina menjelaskan, letak Kota Tasikmalaya ada di tengah-tengah wilayah Priangan Timur. Sehingga banyak urbanisasi ke Kota Tasikmalaya.
Sementara, jumlah lapangan pekerjaan di Kota Tasikmalaya masih sedikit. Hal itulah yang menyebabkan banyaknya pengangguran.
Selain itu, Nina menilai, dampak negatif dari banyaknya pengangguran yakni menimbulkan kemiskinan. Banyaknya kemiskinan pun akan menimbulkan masalah-masalah lainnya.
Ia menegaskan, jadi masalah ketenagakerjaan berhubungan dengan semua sektor. Maka, untuk memecahkan masalahnya pun harus dilakukan bersama-sama semua instansi.