REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris menyebut, propaganda yang dilakukan kaum LGBT membawa dua pesan, yang mempunyai satu target yakni melegalisasi pernikahan sejenis di Indonesia.
"Mereka mempunyai dua pesan, yaitu mencintai sesama jenis hal biasa, dan perilaku seks menyimpang adalah sangat wajar," ujarnya dalam salah satu diskusi di stasiun televisi swasta dengan tema 'LGBT Marak, Apa Sikap Kita', Selasa (16/2).
Dua pesan tersebut, ia mengatakan mempunyai satu target, yaitu legalisasi pernikahan sejenis di Indonesia. Kaum LGBT selama ini melakukan propaganda melalui jalan konvensional dan non-konvensional.
Fahira menilai, kaum LGBT ingin mendapat dukungan seperti yang terjadi di Filipina, mendukung LGBT, baik dari pengacara, aktivis, tenaga pendidik, universitas dan lain-lain. Kaum LGBT, ia menyebut, juga ingin mengejar hasil seperti di negara Vietnam dan Amerika Serikat yang melegalkan pernikahan sejenis.
"Pertanyaannya, apakah suatu gerakan (seperti LGBT) tidak ada target? Pasti ada, saya memandang ke arah sana," kata Fahira.
Selama ini, ia mengatakan, kaum LGBT selalu berlindung dibalik HAM. Namun, keum LGBT tidak sadar telah melanggar hak anak untuk tumbuh wajar. LGBT di Indonesia, ia mengatakan, bukan lagi berbicara menyoal pelaku dan perilaku. LGBT merupakan gerakan masiv terorganisir dan didukung oleh dana.
Fahira menegaskan, kekerasan terhadap kaum LGBT sangat ditentang. Namun, kekerasan tidak hanya menimpa LGBT, tapi juga menimpa wanita dan anak. Ia menyayangkan, selama ini lembaga konseling LGBT di Indonesia, justru banyak yang mendukung LGBT.
"Artinya, masuknya setengah dan keluarnya satu. Sikap terhadap gerakan propaganda LBGT kita menolak," jelasnya.