Ahad 14 Feb 2016 21:59 WIB

Maling Sarang Walet Resahkan Warga Kota Waringin Timur

Red: Ilham
Sarang burung walet.
Foto: bondowoso.olx.co.id
Sarang burung walet.

REPUBLIKA.CO.ID,SAMPIT -- Masyarakat di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, resah oleh pencurian sarang burung walet yang marak terjadi di daerah sentra budidaya sarang walet tersebut.

"Sekarang warga meningkatkan jaga malam dan makin sering memantau bangunan walet mereka. Dulu sempat ramai juga pencurian walet, kemudian tidak ada lagi. Nah, sekarang mulai terjadi lagi," kata Abdul, warga Samuda di Sampit, Ahad (14/2).

Kecamatan Mentaya Hilir Selatan merupakan daerah penghasil sarang walet terbesar di Kotawaringin Timur. Ada ratusan, bahkan diperkirakan mencapai seribu lebih bangunan untuk budidaya sarang burung walet, khususnya di Samuda yang merupakan ibu kota kecamatan setempat.

Saking banyaknya gedung budidaya sarang walet, kecamatan yang sebagian besar permukimannya berada di pinggir Sungai Mentaya ini terlihat seperti sebuah kota. Bangunan-bangunan tinggi terlihat hampir di setiap sudut kawasan itu. Namun gedung-gedung tinggi itu bukanlah hotel, apartemen atau perkantoran, melainkan tempat budidaya sarang burung walet.

Sebagian pembudidaya membangun gedung sarang walet di sekitar rumah mereka, bahkan ada yang merombak bagian atas rumah dan toko mereka dan meninggikannya untuk dijadikan tempat sarang walet. Namun tidak sedikit pula yang membangun gedung budidaya sarang walet di lahan-lahan kosong yang cukup jauh dari permukiman.

Pekan lalu, dua bangunan walet milik warga dimasuki pencuri. Pelaku membobol tembok bagian samping gedung, kemudian naik memanen sarang walet yang ada di gedung tersebut. Kepolisian kini meningkatkan pengamanan untuk mencegah kejadian itu berulang, sekaligus menelusuri pelaku pencurian tersebut.

"Kalau di Samuda memang banyak yang membangun gedung walet jauh dari rumah, jadi sulit mengawasinya. Kalau di Sampit rata-rata gedung waletnya dekat rumah. Banyak pula yang memanfaatkan bagian atas toko mereka," kata Yusuf, pengusaha sarang walet di Sampit.

Harga sarang walet masih cukup tinggi dengan harga terendah sekitar Rp 7 juta. Sarang walet dihargai sesuai jenis dan kualitas, yakni patahan, sudut, dan mangkok. Cukup tingginya harga sarang walet, menimbulkan daya tarik bagi warga untuk berbisnis sarang walet. Tidak heran juga sarang walet juga menjadi incaran pencuri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement