Jumat 12 Feb 2016 11:35 WIB

Danlanud Survei Rumah Rusak Akibat Super Tucano

Pesawat tempur Super Tucano.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pesawat tempur Super Tucano.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Komandan Lanud Abd Rahman Saleh, Malang, Marsma TNI Djoko Senoputro, melakukan survei terhadap rumah warga di Jalan LA Sucipto, Gang XII, Kota Malang, yang mengalami kerusakan akibat tertimpa pesawat tempur Super Tucano, Rabu (10/2) lalu. "Semua kerusakan rumah ini akan kami perbaiki karena sudah menjadi tanggung jawab kami. Ada dua rumah lagi yang rusak selain rumah Mujianto dan semua sudah kami survei," kata Danlanud usai bertemu dengan keluarga Mujianto, suami Erma yang meninggal tertimpa reruntuhan, di lokasi kejadian di Jalan LA Sucipto, Kota Malang, Jumat (12/2).

Seusai melakukan survei lokasi dan melihat-lihat rumah kontrakan untuk keluarga Mujianto, Danlanud mengatakan, banyak dinding rumah rusak, saluran air, pecah dan sebagainya. "Saya sudah bertemu pemilik rumah untuk membicarakan ini, mudah-mudahan besok (Sabtu, 13/2) bisa segera diperbaiki," katanya.

Selain rumah Mujianto, dua rumah lainnya yang didatangi Danlanud untuk dicatat kerusakannya dan bakal diperbaiki adalah rumah milik Kis Mujiati dan Mutasir. Rumah Kis Mujiati rusak parah pada tembok bagian samping, tepat di posisi badan pesawat jatuh. Sedangkan, rumah Mutasir mengalami kerusakan di bagian belakang akibat getaran yang kuat saat pesawat jatuh. "Semua itu jelas kami perbaiki," ucapnya.

Untuk sementara, keluarga Mujianto tinggal di rumah tetangganya, Suwoko, hingga rumah kontrakannya bisa ditempati. Rumah kontrakan keluarga Mujianto juga tidak jauh dari rumahnya yang saat ini luluh lantak akibat tertimpa pesawat tempur Super Tucano tersebut.

Menyinggung rencana rumah (lahan) bekas jatuhnya pesawat tempur yang akan dibeli TNI AU itu, Danlanud mengaku masih menunggu koordinasi keluarga besar Mujianto dan akan membicarakannya kembali. "Rencana kami untuk membeli lahan itu belum bisa kami jawab. Kami masih menunggu koordinasi dari keluarga Mujianto," ujarnya.

Sebelumnya, TNI AU berkeinginan akan membeli tanah (rumah) Mujianto dan di tempat itu akan dibangun tugu (monumen) kecelakan pesawat tempur Super Tucano tersebut.

Pesawat tempur Super Tucano dari Skuadron 21 Lanud Abd Saleh, Rabu (10/2), mengalami kecelakaan dan jatuh di area permukiman padat penduduk di kawasan Jalan LA Sucipto, Gang XII, Kota Malang. Kecelakaan pesawat tersebut mengakibatkan empat orang meninggal dan tiga rumah hancur.

Keempat korban meninggal itu adalah pilot pesawat Mayor (Pnb) Ivy Fatilla, Kopilot Serma Syaiful Arief Rakhman, dan dua warga sipil masing-masing atas nama Ermawati Ningtyas (47) dan Nurcholis (30).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement