REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Denny Wahyu Haryanto menyatakan Ibu Kota masih aman dari ancaman potensi banjir. Meski kini sudah memasuki musim puncak penghujan, menurutnya warga Jakarta masih bisa tenang karena ancaman banjir belum terlihat.
Terkait kabar banjir besar yang kembali melanda Jakarta di bulan ini, Denny merasa ancaman itu belum terbukti. Ia menjelaskan dalam penanganan banjir ada rencana kontigensi yang merupakan penyusunan identifikasi keadaan yang diperkirakan akan segera terjadi atau tidak terjadi. Kata dia, biasanya rencana itu melihat pengalaman tahun sebelumnya, perkiraan cuaca dan perkembangan situasi Jakarta saat ini.
“Nah Februari tahun lalu kan puncak musim hujan demikian juga di tahun ini, di rencana itu (kontigensi) ada beberapa skenario, kalau melihat perkembangan sekarang, rencana kontigensi yang dibuat itu sepertinya tidak juga terjadi karena rencana kontigensi itu situasi yang diperkirakan terjadi atau mungkin tidak terjadi, jadi ya buat siap saja,” katanya kepada Republika, Jumat (12/2).
Ia mengatakan tujuan rencana kontigensi adalah persiapan terhadap situasi yang mungkin terjadi. Sehingga jika terbukti terjadi banjir maka personel, sumber daya dan alat-alat penanggulangan banjir sudah disiapkan. Namun ia optimis banjir di Februari ini masih belum berpotensi terjadi.
“ Mudah-mudahan sih tidak terjadi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan cuaca hujan yang kini setiap hari terjadi di Jakarta terbilang normal. Ia mengatakan hujan berintensitas ringan hingga sedang masih terus terjadi tujuh hari ke depan. Menurutnya, lebih baik hujan ringan atau sedang terjadi setiap hari ketimbang jarang hujan namun ketika hujan malah terbilang hujan ekstrem.
“Masih hujan tapi curah hujan normal. Ini bagus hujan tiap hari, tapi enggak ada potensi hujan ekstrem. Ini masih normal, hujan ringan atau sedang tidak apa-apa karena memang ini waktunya hujan,” jelasnya.